taman

taman

Rabu, 12 Oktober 2011

penduduk masyarakat dan kebudayaan

1. Penduduk

Penduduk adalah sekelompok orang yang menempati wilayah tertentu, pertumbuhan penduduk sangat cepat sehingga menimbulkan masalah sosial ekonomi dan masalah penduduk. Akibat dari bertambahnya jumlah penduduk jika tidak di imbangi oleh fasilitas – fasilitas seperti jumlah makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dan sebagainya maka semakin bertambahnya penggangguran, tingkat keimiskinan dan kriminalitas di lingkungan masyarakat. Pertambahan penduduk di suatu negara pada dasarnya dipengaruhi oleh :

1.Kematian (Mortalitas)
2.Kelahiran (Fertilitas)
3.Migrasi

Dalam semua sebuah kehidupan penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka suatu individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya..

Permasalahan penduduk

kemiskinan


seseorang dikatakan miskin dikarenakan factor-faktor yang ada seperti diagram diatas.

2. Pengertian Kebudayaan

kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


3. Pengertian masyarakat

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial.

Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.


4. Hubungan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan


Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.


Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.

5. Permasalahan Sosial
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.


Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Klaim Pemerintah Malaysia terhadap budaya Indonesia sangat meresahkan masyarakat. Maklum, klaim tersebut merambah ke banyak khasanah budaya. Kain batik merupakan salah satu khazanah budaya Indonesia yang pertama kali diklaim oleh Malaysia. Tiba-tiba Malaysia memperkenalkan kain batik sebagai barang buatan asli Malaysia ke mancanegara di awal tahun 2000.

Para perajin batik di Pekalongan, Jawa Tengah, sempat mengeluhkan tindakan Pemerintah Malaysia yang akan mematenkan batik sebagai barang buatan mereka. Tidak berhenti di situ. Lagu Rasa Sayange juga diklaim sebagai milik Malaysia. Menurut Pemerintah Malaysia, lagu Rasa Sayange dibuat pada 1907 oleh orang Malaysia.

6. Contoh kasus hak cipta kebudayaan di Indonesia


Selain itu mereka juga mengklaim bahwa tarian Barongan yang sangat mirip dengan reog Ponorogo adalah milik mereka. Klaim ini karena reog sudah lahir dahulu kala pada saat Indonesia dan Malaysia berada dalam satu rumpun, yaitu rumpun melayu.

Sejumlah kekayaan budaya Indonesia yang diklaim, yaitu lagu khas Betawi yang berjudul Jali-Jali dan musik angklung. Makanan rendang yang merupakan makanan khas daerah Padang pun sudah diklaim sebagai makanan rumpun Melayu atau makanan Malaysia.

Dan yang baru Malaysia juga mengklaim bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa Malaysia atau bahasa Melayu. Ini pernah diucapkan oleh Wakil Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Abdul Aziz Harun beberapa hari lalu. Menurutnya, semua khasanah budaya ini sudah ada di Malaysia sejak ratusan tahun lalu.

Aksi protes atas klaim dari Malaysia ini sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Mereka juga menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia kurang tegas dalam menyikapi klaim dari Malaysia.

Namun, Malaysia menuduh media-media Indonesia terlalu membesarkan berita-berita ini, sehingga memunculkan konflik. Saat ini Pemerintah Indonesia masih melakukan penelitian atas khasanah budaya Indonesia.

sumber: http://metrotvnews.com/