saat sibuk-sibuknya mengerjakan tugas, bawaannya laper,, trus enaknya makan apa yaaaa?? yang ga bikin kenyang banget tapi lumayan mengenyangkan perut. kalo gw sih belajarnya biasanya di malam hari, jadi ga boleh makan-makanan yang terlalu berat juga. saat belajar, kita memerlukan nutrisi buat otak juga kan hehehe....
Kuliner nusantara.net., berikut adalah resep maskan khas westren yaitu kue buah bagaimana ya rasanya kita saksikan.
Bahan-Bahan:
220 g tepung terigu
¼ sdt garam
½ sdt bumbu campuran
½ sdt bubuk kayu manis
200 g mentega
2 sdm sirup hitam
1 sdm selai
¼ sdt vanili esensi
4 media telur, kocok sebentar
800 g campuran buah kering
100 g cincang dicampur kulit
150 g glace ceri, dibelah dua
100 g almond pucat, cincang
250 ml jeruk minuman keras, atau jus jeruk
200 g gula merah
Langkah 1: Rendam buah
Rendam 800g buah kering campuran, kupas dan cincang dicampur 100g 150g ceri glace dalam minuman jeruk 250ml semalam.
Langkah 2: Panaskan oven
Keesokan harinya, panas oven Anda untuk 150C/300F/Gas2. Grease putaran 20cm/8inch atau kaleng persegi 18cm/7inch kue dan garis bawah dan sisi kue dengan perkamen.
Langkah 3: Campuran Tepung
Saringan 225g tepung terigu, 1 / 4 sendok teh garam, rempah-rempah campuran 1 / 2 sendok teh dan 1 / 2 sendok teh kayu manis ke dalam mangkuk.
4 Langkah: Mentega campuran
200g butter cream dan gula merah 200g gelap dalam mangkuk besar dan kemudian campurkan 2 sendok makan karamel hitam, 1 sendok makan selai dan 1 / 4 sendok teh vanili sampai esensi ringan dan halus.
Langkah 5: telur Tambah
Kocok 4 telur, dan melipat mereka sedikit demi sedikit ke dalam campuran menambahkan sendok makan campuran tepung dengan terakhir dari telur.
Langkah 6: Tambahkan campuran tepung
Lipat dalam campuran tepung yang tersisa sampai tercampur dengan baik. Lalu campurkan dalam campuran buah direndam dengan almond cincang 100g.
Langkah 7: Panggang
Belok campuran ke dalam loyang siap dan membuat sedikit berongga di tengah. Panggang dalam oven selama 3 jam dan kemudian tes dengan tusuk sate. Jika tidak siap panggang sampai satu jam pengujian setiap 20 menit sampai tusuk sate keluar bersih.
Langkah 8: Mengagumkan
Hapus dari oven dan biarkan dingin dalam kaleng selama 15 menit. Berubah ke rak kawat dan biarkan hingga dingin.
Langkah 9: Rendam
Setelah dingin, membuat beberapa lubang di kue dengan tusuk sate dan tuangkan 3-4 sdm dari Orange Liqueur. Biarkan meresap ke dalam kue. Toko kue dibungkus foil dan dalam kaleng kedap udara atau wadah plastik, sisi lubang atas.
http://www.kulinernusantara.net/2011/08/resep-cake-buah.html
taman
Senin, 14 Mei 2012
Manusia dengan Keindahan
KAIN TENUN
saya memilih kain tenun sebagai kain yang indah karena dilihat dari proses pembuatannya yang unik, dan juga karna kain tenun merupakan karya yang begitu indah, yang berasal dari kreatifitas masyarakat asli indonesia, saya juga mengkoleksi kain tenun ini juga lho...
Tenunan yang dikembangkan oleh setiap suku/ etnis di Nusa Tenggara Timur merupakan seni kerajinan tangan turun-temurun yang diajarkan kepada anak cucu demi kelestarian seni tenun tersebut. Motif tenunan yang dipakai seseorang akan dikenal atau sebagai ciri khas dari suku atau pulau mana orang itu berasal, setiap orang akan senang dan bangga mengenakan tenunan asal sukunya.
Pada suku atau daerah tertentu, corak/motif binatang atau orang-orang lebih banyak ditonjolkan seperti Sumba Timur dengan corak motif kuda, rusa, udang, naga, singa, orang-orangan, pohon tengkorak dan lain-lain, sedangkan Timor Tengah Selatan banyak menonjolkan corak motif burung, cecak, buaya dan motif kaif. Bagi daerah-daerah lain corak motif bunga-bunga atau daun-daun lebih ditonjolkan sedangkan corak motif binatang hanya sebagai pemanisnya saja.
Kain tenun atau tekstil tradisional dari Nusa Tenggara Timur secara adat dan budaya memiliki banyak fungsi seperti :
1). Sebagai busana sehari-hari untuk melindungi dan menutupi tubuh.
2). Sebagai busana yang dipakai dalam tari-tarian pada pesta/upacara adat.
3). Sebagai alat penghargaan dan pemberian perkawinan (mas kawin)
4). Sebagai alat penghargaan dan pemberian dalam acara kematian.
5). Fungsi hukum adat sbg denda adat utk mengembalikan keseimbangan sosial yang terganggu.
6). Dari segi ekonomi sebagai alat tukar.
7). Sebagai prestise dalam strata sosial masyarakat.
8). Sebagai mitos, lambang suku yang diagungkan karena menurut corak/ desain tertentu
akan melindungi mereka dari gangguan alam, bencana, roh jahat dan lain-lain.
9). Sebagai alat penghargaan kepada tamu yang datang (natoni)
Dalam masyarakat tradisional Nusa Tenggara Timur tenunan sebagai harta milik keluarga yang bernilai tinggi karena kerajinan tangan ini sulit dibuat oleh karena dalam proses pembuatannya/ penuangan motif tenunan hanya berdasarkan imajinasi penenun sehingga dari segi ekonomi memiliki harga yang cukup mahal. Tenunan sangat bernilai dipandang dari nilai simbolis yang terkandung didalamnya, termasuk arti dari ragam hias yang ada karena ragam hias tertentu yang terdapat pada tenunan memiliki nilai spiritual dan mistik menurut adat.
Pada mulanya tenunan dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai busana penutup dan pelindung tubuh, kemudian berkembang untuk kebutuhan adat (pesta, upacara, tarian, perkawinan, kematian dll), hingga sekarang merupakan bahan busana resmi dan modern yang didesain sesuai perkembangan mode, juga untuk memenuhi permintaan/ kebutuhan konsumen.
Dalam perkembangannya, kerajinan tenun merupakan salah satu sumber pendapatan (UP2K) masyarakat Nusa Tenggara Timur terutama masyarakat di pedesaan. Pada umumnya wanita di pedesaan menggunakan waktu luangnya untuk menenun dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarganya dan kebutuhan busananya.
Jika dilihat dari proses produksi atau cara mengerjakannya maka tenunan yang ada di Nusa Tenggara Timur dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni :
1. Tenun Ikat ; disebut tenun ikat karena pembentukan motifnya melalui proses pengikatan benang. Berbeda dengan daerah lain di Indonesia, untuk menghasilkan motif pada kain maka benang pakannya yang diikat, sedangkan tenun ikat di Nusa Tenggara Timur, untuk menghasilkan motif maka benang yang diikat adalah benang Lungsi.
2. Tenun Buna ; istilah daerah setempat (Timor Tengah Utara) "tenunan buna" yang maksudnya menenun untuk membuat corak atau ragam hias/motif pada kain mempergunakan benang yang terlebih dahulu telah diwarnai.
3. Tenun Lotis/ Sotis atau Songket ; Disebut juga tenun Sotis atau tenun Songket, dimana proses pembuatannya mirip dengan pembuatan tenun Buna yaitu mempergunakan benang-benang yang telah diwarnai.
Dilihat dari kegunaannya, produk tenunan di Nusa Tenggara Timur terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu : sarung, selimut dan selendang dengan warna dasar tenunan pada umumnya warna-warna dasar gelap, seperti warna hitam, coklat, merah hati dan biru tua. Hal ini disebabkan karena masyarakat/ pengrajin dahulu selalu memakai zat warna nabati seperti tauk, mengkudu, kunyit dan tanaman lainnya dalam proses pewarnaan benang, dan warna-warna motif dominan warna putih, kuning langsat, merah mereon.
Untuk pencelupan/ pewarnaan benang, pengrajin tenun di Nusa Tenggara Timur telah menggunakan zat warna kimia yang mempunyai keunggulan sepeti : proses pengerjaannya cepat, tahan luntur, tahan sinar, dan tahan gosok, serta mempunyai warna yang banyak variasinya. Zat warna yang dipakai tersebut antara lain : naphtol, direck, belerang dan zat warna reaktif.
Namun demikian sebagian kecil pengrajin masih tetap mempergunakan zat warna nabati dalam proses pewarnaan benang sebagai konsumsi adat dan untuk ketahanan kolektif, minyak dengan zat lilin dan lain-lain untuk mendapatkan kwalitas pewarnaan dan penghematan obat zat pewarna.
Dari ketiga jenis tenunan tersebut diatas maka penyebarannya dapat dilihat sebagai berikut :
1). Tenun Ikat ; penyebarannya hampir merata disemua Kabupaten di Nusa Tenggara Timur kecuali Kabupaten Manggarai dan sebagian Kabupaten Ngada.
2). Tenun Buna ; Penyebarannya di Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Belu dan yang paling banyak adalah di Kabupaten Timor Tengah Utara.
3). Tenun Lotis/ Sotis atau Songket ; terdapat di Kabupaten/ Kota Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Flores Timur, Lembata, Sikka, Ngada, Manggarai, Sumba Timur dan Sumba Barat.
Kain tenun NTT tidak hanya kaya akan ragam motifnya, tetapi juga memiliki jenis teknik pembuatan yang berbeda-beda. Sehingga dampaknya, produksi kain tenun wilayah NTT sangat berlimpah dan unik.
Berdasarkan teknik pembuatan kain tenun asal NTT terbagi menjadi tiga, yaitu
1. Tenun ikat
Teknik ini sudah biasa dipakai oleh penenun dari wilayah manapun se-Indonesia, yaitu dengan mengikat benang kemudian baru dicelupkan pada pewarna. Penyebaran kain tenun dengan teknik ini berlangsung di Manggarai dan sebagian Ngada.
2. Tenun Buna
Membuat ragam hias dengan teknik ini, diawali dari mewarnai benang terlebih dahulu. Baru kemudian dilakukan penenunan. Teknik ini banyak dipakai dan tersebar di Kupang, Belu serta Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara.
3. Tenun Songket
Teknik hampir mirip dengan Tenun Buna. Hanya saja wilayah sebarannya berada di Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Flores Timur, Lembata, Sikka, Ngada dan Manggarai.
Nusa Tenggara Timur memiliki puluhan suku, lebih dari 100 dialek bahasa dan beragam adat istiadat yang berbeda. Maka, tak heran bila motif dan ragam hias yang terdapat pada kain tenun NTT akan sangat bervariasi. "Dua desa yang bersebelahan saja, variasi motif bisa berbeda," kata Stephanus Hamy yang rutin mengangkat wastra NTT dalam panggung moee. Kebanyakan motif dan ragam hias NTT bercerita tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat. Motif tenun dari Sawu, misalnya, banyak bertutur tentang kehadiran saudagar Portugis yang hadir lewat ragam hias kelopak-kelopak bunga mawar dan sulur dedaunan. Konon motif flota mencerminkan kekerabatan saudagar asing dengan masyarakat setempat Motif fauna tampil di atas tenun ikat dari sejumlah daerah. Salah satunya adalah ragam hias dari tenun dari Timor Tengah Utara yang berhias biawak atau tokek. Hewan ini dianggap sakral sekaligus melambangkan kehidupan di dunia bawah. Ini tampak pula dari tenun asal Sikka yang menghadirkan satu jalur motif reptil cicak, tokek, atau biawak. Tenun Sumba Barat banyak menampilkan motif geometris yang diperkirakan dipengaruhi oleh motif Patola asal India. Pengaruh saudagar Cina, Arab dan Eropa memberikan motif naga, bouraq dan singa. Dalam proses pewarnaan, kain tenun NTT banyak menggunakan warna biru indigo yang diperoleh dari tanaman mengkudu. Ada juga kain tenun bernuansa kuning yang proses pewarnaannya diperoleh dari kemiri dan kunyit. Untuk warna hitam, benang-benang itu harus direndam dalam lumpur atau campuran tertentu dari indigo dengan zat warna lain.
saya memilih kain tenun sebagai kain yang indah karena dilihat dari proses pembuatannya yang unik, dan juga karna kain tenun merupakan karya yang begitu indah, yang berasal dari kreatifitas masyarakat asli indonesia, saya juga mengkoleksi kain tenun ini juga lho...
Tenunan yang dikembangkan oleh setiap suku/ etnis di Nusa Tenggara Timur merupakan seni kerajinan tangan turun-temurun yang diajarkan kepada anak cucu demi kelestarian seni tenun tersebut. Motif tenunan yang dipakai seseorang akan dikenal atau sebagai ciri khas dari suku atau pulau mana orang itu berasal, setiap orang akan senang dan bangga mengenakan tenunan asal sukunya.
Pada suku atau daerah tertentu, corak/motif binatang atau orang-orang lebih banyak ditonjolkan seperti Sumba Timur dengan corak motif kuda, rusa, udang, naga, singa, orang-orangan, pohon tengkorak dan lain-lain, sedangkan Timor Tengah Selatan banyak menonjolkan corak motif burung, cecak, buaya dan motif kaif. Bagi daerah-daerah lain corak motif bunga-bunga atau daun-daun lebih ditonjolkan sedangkan corak motif binatang hanya sebagai pemanisnya saja.
Kain tenun atau tekstil tradisional dari Nusa Tenggara Timur secara adat dan budaya memiliki banyak fungsi seperti :
1). Sebagai busana sehari-hari untuk melindungi dan menutupi tubuh.
2). Sebagai busana yang dipakai dalam tari-tarian pada pesta/upacara adat.
3). Sebagai alat penghargaan dan pemberian perkawinan (mas kawin)
4). Sebagai alat penghargaan dan pemberian dalam acara kematian.
5). Fungsi hukum adat sbg denda adat utk mengembalikan keseimbangan sosial yang terganggu.
6). Dari segi ekonomi sebagai alat tukar.
7). Sebagai prestise dalam strata sosial masyarakat.
8). Sebagai mitos, lambang suku yang diagungkan karena menurut corak/ desain tertentu
akan melindungi mereka dari gangguan alam, bencana, roh jahat dan lain-lain.
9). Sebagai alat penghargaan kepada tamu yang datang (natoni)
Dalam masyarakat tradisional Nusa Tenggara Timur tenunan sebagai harta milik keluarga yang bernilai tinggi karena kerajinan tangan ini sulit dibuat oleh karena dalam proses pembuatannya/ penuangan motif tenunan hanya berdasarkan imajinasi penenun sehingga dari segi ekonomi memiliki harga yang cukup mahal. Tenunan sangat bernilai dipandang dari nilai simbolis yang terkandung didalamnya, termasuk arti dari ragam hias yang ada karena ragam hias tertentu yang terdapat pada tenunan memiliki nilai spiritual dan mistik menurut adat.
Pada mulanya tenunan dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai busana penutup dan pelindung tubuh, kemudian berkembang untuk kebutuhan adat (pesta, upacara, tarian, perkawinan, kematian dll), hingga sekarang merupakan bahan busana resmi dan modern yang didesain sesuai perkembangan mode, juga untuk memenuhi permintaan/ kebutuhan konsumen.
Dalam perkembangannya, kerajinan tenun merupakan salah satu sumber pendapatan (UP2K) masyarakat Nusa Tenggara Timur terutama masyarakat di pedesaan. Pada umumnya wanita di pedesaan menggunakan waktu luangnya untuk menenun dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarganya dan kebutuhan busananya.
Jika dilihat dari proses produksi atau cara mengerjakannya maka tenunan yang ada di Nusa Tenggara Timur dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni :
1. Tenun Ikat ; disebut tenun ikat karena pembentukan motifnya melalui proses pengikatan benang. Berbeda dengan daerah lain di Indonesia, untuk menghasilkan motif pada kain maka benang pakannya yang diikat, sedangkan tenun ikat di Nusa Tenggara Timur, untuk menghasilkan motif maka benang yang diikat adalah benang Lungsi.
2. Tenun Buna ; istilah daerah setempat (Timor Tengah Utara) "tenunan buna" yang maksudnya menenun untuk membuat corak atau ragam hias/motif pada kain mempergunakan benang yang terlebih dahulu telah diwarnai.
3. Tenun Lotis/ Sotis atau Songket ; Disebut juga tenun Sotis atau tenun Songket, dimana proses pembuatannya mirip dengan pembuatan tenun Buna yaitu mempergunakan benang-benang yang telah diwarnai.
Dilihat dari kegunaannya, produk tenunan di Nusa Tenggara Timur terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu : sarung, selimut dan selendang dengan warna dasar tenunan pada umumnya warna-warna dasar gelap, seperti warna hitam, coklat, merah hati dan biru tua. Hal ini disebabkan karena masyarakat/ pengrajin dahulu selalu memakai zat warna nabati seperti tauk, mengkudu, kunyit dan tanaman lainnya dalam proses pewarnaan benang, dan warna-warna motif dominan warna putih, kuning langsat, merah mereon.
Untuk pencelupan/ pewarnaan benang, pengrajin tenun di Nusa Tenggara Timur telah menggunakan zat warna kimia yang mempunyai keunggulan sepeti : proses pengerjaannya cepat, tahan luntur, tahan sinar, dan tahan gosok, serta mempunyai warna yang banyak variasinya. Zat warna yang dipakai tersebut antara lain : naphtol, direck, belerang dan zat warna reaktif.
Namun demikian sebagian kecil pengrajin masih tetap mempergunakan zat warna nabati dalam proses pewarnaan benang sebagai konsumsi adat dan untuk ketahanan kolektif, minyak dengan zat lilin dan lain-lain untuk mendapatkan kwalitas pewarnaan dan penghematan obat zat pewarna.
Dari ketiga jenis tenunan tersebut diatas maka penyebarannya dapat dilihat sebagai berikut :
1). Tenun Ikat ; penyebarannya hampir merata disemua Kabupaten di Nusa Tenggara Timur kecuali Kabupaten Manggarai dan sebagian Kabupaten Ngada.
2). Tenun Buna ; Penyebarannya di Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Belu dan yang paling banyak adalah di Kabupaten Timor Tengah Utara.
3). Tenun Lotis/ Sotis atau Songket ; terdapat di Kabupaten/ Kota Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Flores Timur, Lembata, Sikka, Ngada, Manggarai, Sumba Timur dan Sumba Barat.
Kain tenun NTT tidak hanya kaya akan ragam motifnya, tetapi juga memiliki jenis teknik pembuatan yang berbeda-beda. Sehingga dampaknya, produksi kain tenun wilayah NTT sangat berlimpah dan unik.
Berdasarkan teknik pembuatan kain tenun asal NTT terbagi menjadi tiga, yaitu
1. Tenun ikat
Teknik ini sudah biasa dipakai oleh penenun dari wilayah manapun se-Indonesia, yaitu dengan mengikat benang kemudian baru dicelupkan pada pewarna. Penyebaran kain tenun dengan teknik ini berlangsung di Manggarai dan sebagian Ngada.
2. Tenun Buna
Membuat ragam hias dengan teknik ini, diawali dari mewarnai benang terlebih dahulu. Baru kemudian dilakukan penenunan. Teknik ini banyak dipakai dan tersebar di Kupang, Belu serta Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara.
3. Tenun Songket
Teknik hampir mirip dengan Tenun Buna. Hanya saja wilayah sebarannya berada di Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Flores Timur, Lembata, Sikka, Ngada dan Manggarai.
Nusa Tenggara Timur memiliki puluhan suku, lebih dari 100 dialek bahasa dan beragam adat istiadat yang berbeda. Maka, tak heran bila motif dan ragam hias yang terdapat pada kain tenun NTT akan sangat bervariasi. "Dua desa yang bersebelahan saja, variasi motif bisa berbeda," kata Stephanus Hamy yang rutin mengangkat wastra NTT dalam panggung moee. Kebanyakan motif dan ragam hias NTT bercerita tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat. Motif tenun dari Sawu, misalnya, banyak bertutur tentang kehadiran saudagar Portugis yang hadir lewat ragam hias kelopak-kelopak bunga mawar dan sulur dedaunan. Konon motif flota mencerminkan kekerabatan saudagar asing dengan masyarakat setempat Motif fauna tampil di atas tenun ikat dari sejumlah daerah. Salah satunya adalah ragam hias dari tenun dari Timor Tengah Utara yang berhias biawak atau tokek. Hewan ini dianggap sakral sekaligus melambangkan kehidupan di dunia bawah. Ini tampak pula dari tenun asal Sikka yang menghadirkan satu jalur motif reptil cicak, tokek, atau biawak. Tenun Sumba Barat banyak menampilkan motif geometris yang diperkirakan dipengaruhi oleh motif Patola asal India. Pengaruh saudagar Cina, Arab dan Eropa memberikan motif naga, bouraq dan singa. Dalam proses pewarnaan, kain tenun NTT banyak menggunakan warna biru indigo yang diperoleh dari tanaman mengkudu. Ada juga kain tenun bernuansa kuning yang proses pewarnaannya diperoleh dari kemiri dan kunyit. Untuk warna hitam, benang-benang itu harus direndam dalam lumpur atau campuran tertentu dari indigo dengan zat warna lain.
MODEM HILINK 7.2 MBPS
mau tau tentang modem ini berikut Deskripsi Produk
Garansi: 10 Bulan
SPESIFIKASI E303
- Auto Connect & Re Connect
- Auto APN
- Speed 7.2Mbps
- Slot micro sd
- Free perdana flash unlimited selama 3 bulan dengan quota 150Mb/bln & Speed 512Mbps
Spesifikasi Teknis & Detail Produk
Brand Huawei
Model E303
Network band 3G HSPA+/HSUPA/HSDPA/HSPA/UMTS(WCDMA)-2100MHz
2G GSM/GPRS/EDGE-850/900/1800/1900MHz
Data Speed Downlink Speed: 7.2Mbps
Uplink Speed: 5.76Mbps
Port USB 2.0
Memory Micro SD Card Slot
Supported System Windows XP,Windows Vista SP1/SP2,Windows 7,Mac OS X 10.5 and 10.6 with latest upgrades
Function Easy-to-Use with Plug and Play installation
Equalizer
Data and SMS service
Dimensions Size:85x28x12 mm
Weight: 20g
Garansi: 10 Bulan
SPESIFIKASI E303
- Auto Connect & Re Connect
- Auto APN
- Speed 7.2Mbps
- Slot micro sd
- Free perdana flash unlimited selama 3 bulan dengan quota 150Mb/bln & Speed 512Mbps
Spesifikasi Teknis & Detail Produk
Brand Huawei
Model E303
Network band 3G HSPA+/HSUPA/HSDPA/HSPA/UMTS(WCDMA)-2100MHz
2G GSM/GPRS/EDGE-850/900/1800/1900MHz
Data Speed Downlink Speed: 7.2Mbps
Uplink Speed: 5.76Mbps
Port USB 2.0
Memory Micro SD Card Slot
Supported System Windows XP,Windows Vista SP1/SP2,Windows 7,Mac OS X 10.5 and 10.6 with latest upgrades
Function Easy-to-Use with Plug and Play installation
Equalizer
Data and SMS service
Dimensions Size:85x28x12 mm
Weight: 20g
Jumat, 11 Mei 2012
Manusia dan Penderitaan
BAKTI KESEJUKAN HATI SANG PENJAJA ES
“Kasihan lihat mama. Dari mengandung sampai membesarkan cari nafkah sendiri, tidak ada yang membantu. Ya, terimakasih mama sudah mengurus saya, sudah mencari uang sendiri, tanpa kata capek.”
Ketiadaan sosok seorang ayah, membuat Mila menjadi bocah mandiri. Sembari bersekolah, ia mengasuh sang adik & berjualan es demi membantu sang ibu mencari rezeki.
Alamat :
Kampung Citangtu RT 6/5
Desa Citangtu, Kec. Pangatikan
Kab. Garut, Jawa Barat
CP : Kang Ayi 0852 2344 2211
Untuk anak seusia mila, dia termasuk anak yang luar biasa. ia adalah murid berprestasi di sekolah dasarnya, dan mendapatkan peringkat kedua dikelasnya, ia merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara, namun malang nasibnya ia sudah ditinggalkan bapaknya sejak usianya enam bulan, ia mempunyai satu kakak lelaki dan juga adik laki-laki yang masih balita. Adik lelaki mila dilahirkan dari bapak yang berbeda dari mila dan kakaknya, sama seperti mila adiknya juga ditinggal pergi oleh bapaknya atau dari suami kedua ibunya sejak usia enam bulan,dan tidak ada yang tahu keberadaannya.Sedangkan kakak lelakinya masih bersekolah di sekolah dasar yang sama dengan mila dan sekarang duduk dibangku kelas enam kini sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan diri untuk ujian nasional, kakaknya juga merupakan anak yang berprestasi disekolah, dibuktikandengan prestasinya menjadi juara umum. kini mereka hanya hidup berempat dan saling mengandalkan satu sama lain, kondisi ibunya yang juga memprihatinkan dengan kondisi fisiknya yang tidak sempurna kakinya yang pincang ia bekerja keras membanting tulang sebagai kepala keluarga dan juga sebagai seorang ibu untuk menafkahi ketiga anaknya dengan berjualan sayur matang berkeliling dari kampung ke kampung untuk menjajakkan jualannya, utungnya tak seberapa, karena ibu ini tidak mengambil untung yang banyak hanya 200 rupiah persayur,agar setiap harinya ada orang yang terus membeli. untungnya ia mempunyai anak yang berpengertian tinggi, tidak ingin melihat ibunya bekerja keras membanting tulang sendiri mila membatu ibunya dengan berjualan gorengan dan juga pisang es yang diambilnya dari orang lain kemudian ia memasarkannya,mila memanfaatkan setiap waktu kosongnya untuk membantu sang ibu, seperti ketika istirahat jam sekolah ia menjual dagangannya kepada teman-temannya. meskipun tak jarang anak-anak yang mengejeknya "gembel" karna harus berjualan dan memakai sepatu yang bolong kesekolah,ia tetap berjualan, bukan hanya itu saja, mila harus menjaga sang adik yang masih balita bergantian dengan kakaknya,bahkan ia membawa sang adik bersekolah, guru-guru yang melihat merasa iba karena kondisi keluarga mila, sehingga adiknya diperbolehkan untuk dibawa kedalalam kelas asalkan tidak mengganggu proses belajar, namun ada beberapa guru yang tidak memperbolehkan mila mengasuh adiknya didalam kelas, sehingga mila tidak membawa adiknya didalam kelas. namun akhir-akhir ini mila lebih banyak mengambil alih untuk mengasuh adiknya lantaran sang kakak harus berkonsenterasi pada pelajarannya untuk menghadapi ujian nasional, kesulitan yang harus dihadapi mila yaitu ketika sedang belajar dan sang adik menangis, ia harus meninggalkan pelajarannya sementara dan menggendong adiknya agar berhenti menangis. dagangan mila terkadang tidak langsung habis di sekolah, namun jika jualannya pada hari itu tidak laku, sepulang sekolah mila melanjutkan berjualan di lingkungan rumah, sering ia bertemu dengan anak seusianya yang bermain setelah pulang sekolah, namun ia harus bekerja membantu ibunya, itu semua bukan karna paksaan dari ibunya namun ia sendirilah yang ingin melakukannya, meskipun untung dari jualannya hanya 200 atau 400 rupiah, asalkan bisa untuk membantu meringankan beban ibunya, tuturnya. sedangkan dirumah kakaknya melakukan tugas seperti mencuci, menyetrika dll. saya berharap mila dan kakaknya jangan putus sekolah dan bisa bersekolah tinggi, karena mereka adalah anak-anak yang cerdas, sehingga kondisi keluarga mereka nantinya bisa lebih baik dari sekarang. untuk mencapai kesuksesan kita harus berjuang karna ada pepatah berakit-rakit kita ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit terlebih daluhu bersenang-senang kemudian. semoga saja mereka tidak pernah menyerah menghadapi kehidupan ini, dan selalu berada pada jalan yang benar. semoga sepenggal kisah perjalanan hidup mila ini dapat menginspirasi kita semua dan memotifasi serta mensyukuri berkat tuhan kepada kita selama ini. kisah ini mengispirasi saya untuk tetap semangat bagaimana dengan kamu??
https://www.facebook.com/pages/ORANG-PINGGIRAN-TRANS7/224861154196102
jika mau tau lebih secara teori tentang penderitaan berikut:
Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan likuliku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis, penyembuhannya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative.
Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk frustasi antara lain :
1. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. SIkap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lainlain.
“Kasihan lihat mama. Dari mengandung sampai membesarkan cari nafkah sendiri, tidak ada yang membantu. Ya, terimakasih mama sudah mengurus saya, sudah mencari uang sendiri, tanpa kata capek.”
Ketiadaan sosok seorang ayah, membuat Mila menjadi bocah mandiri. Sembari bersekolah, ia mengasuh sang adik & berjualan es demi membantu sang ibu mencari rezeki.
Alamat :
Kampung Citangtu RT 6/5
Desa Citangtu, Kec. Pangatikan
Kab. Garut, Jawa Barat
CP : Kang Ayi 0852 2344 2211
Untuk anak seusia mila, dia termasuk anak yang luar biasa. ia adalah murid berprestasi di sekolah dasarnya, dan mendapatkan peringkat kedua dikelasnya, ia merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara, namun malang nasibnya ia sudah ditinggalkan bapaknya sejak usianya enam bulan, ia mempunyai satu kakak lelaki dan juga adik laki-laki yang masih balita. Adik lelaki mila dilahirkan dari bapak yang berbeda dari mila dan kakaknya, sama seperti mila adiknya juga ditinggal pergi oleh bapaknya atau dari suami kedua ibunya sejak usia enam bulan,dan tidak ada yang tahu keberadaannya.Sedangkan kakak lelakinya masih bersekolah di sekolah dasar yang sama dengan mila dan sekarang duduk dibangku kelas enam kini sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan diri untuk ujian nasional, kakaknya juga merupakan anak yang berprestasi disekolah, dibuktikandengan prestasinya menjadi juara umum. kini mereka hanya hidup berempat dan saling mengandalkan satu sama lain, kondisi ibunya yang juga memprihatinkan dengan kondisi fisiknya yang tidak sempurna kakinya yang pincang ia bekerja keras membanting tulang sebagai kepala keluarga dan juga sebagai seorang ibu untuk menafkahi ketiga anaknya dengan berjualan sayur matang berkeliling dari kampung ke kampung untuk menjajakkan jualannya, utungnya tak seberapa, karena ibu ini tidak mengambil untung yang banyak hanya 200 rupiah persayur,agar setiap harinya ada orang yang terus membeli. untungnya ia mempunyai anak yang berpengertian tinggi, tidak ingin melihat ibunya bekerja keras membanting tulang sendiri mila membatu ibunya dengan berjualan gorengan dan juga pisang es yang diambilnya dari orang lain kemudian ia memasarkannya,mila memanfaatkan setiap waktu kosongnya untuk membantu sang ibu, seperti ketika istirahat jam sekolah ia menjual dagangannya kepada teman-temannya. meskipun tak jarang anak-anak yang mengejeknya "gembel" karna harus berjualan dan memakai sepatu yang bolong kesekolah,ia tetap berjualan, bukan hanya itu saja, mila harus menjaga sang adik yang masih balita bergantian dengan kakaknya,bahkan ia membawa sang adik bersekolah, guru-guru yang melihat merasa iba karena kondisi keluarga mila, sehingga adiknya diperbolehkan untuk dibawa kedalalam kelas asalkan tidak mengganggu proses belajar, namun ada beberapa guru yang tidak memperbolehkan mila mengasuh adiknya didalam kelas, sehingga mila tidak membawa adiknya didalam kelas. namun akhir-akhir ini mila lebih banyak mengambil alih untuk mengasuh adiknya lantaran sang kakak harus berkonsenterasi pada pelajarannya untuk menghadapi ujian nasional, kesulitan yang harus dihadapi mila yaitu ketika sedang belajar dan sang adik menangis, ia harus meninggalkan pelajarannya sementara dan menggendong adiknya agar berhenti menangis. dagangan mila terkadang tidak langsung habis di sekolah, namun jika jualannya pada hari itu tidak laku, sepulang sekolah mila melanjutkan berjualan di lingkungan rumah, sering ia bertemu dengan anak seusianya yang bermain setelah pulang sekolah, namun ia harus bekerja membantu ibunya, itu semua bukan karna paksaan dari ibunya namun ia sendirilah yang ingin melakukannya, meskipun untung dari jualannya hanya 200 atau 400 rupiah, asalkan bisa untuk membantu meringankan beban ibunya, tuturnya. sedangkan dirumah kakaknya melakukan tugas seperti mencuci, menyetrika dll. saya berharap mila dan kakaknya jangan putus sekolah dan bisa bersekolah tinggi, karena mereka adalah anak-anak yang cerdas, sehingga kondisi keluarga mereka nantinya bisa lebih baik dari sekarang. untuk mencapai kesuksesan kita harus berjuang karna ada pepatah berakit-rakit kita ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit terlebih daluhu bersenang-senang kemudian. semoga saja mereka tidak pernah menyerah menghadapi kehidupan ini, dan selalu berada pada jalan yang benar. semoga sepenggal kisah perjalanan hidup mila ini dapat menginspirasi kita semua dan memotifasi serta mensyukuri berkat tuhan kepada kita selama ini. kisah ini mengispirasi saya untuk tetap semangat bagaimana dengan kamu??
https://www.facebook.com/pages/ORANG-PINGGIRAN-TRANS7/224861154196102
jika mau tau lebih secara teori tentang penderitaan berikut:
Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan likuliku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis, penyembuhannya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative.
Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk frustasi antara lain :
1. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. SIkap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lainlain.
Kamis, 10 Mei 2012
BIGBANG
Dirilis pada 28 Maret, setahun sejak album terakhir mereka, album baru ‘ALIVE’, meraih spot #3 di chart mingguan Oricon dan bahkan sekarang setelah dua minggu berlalu, album tersebut masih menempati Top 10. Grup monster ini tetap menguat meski di periode kekosongan, merekalah Big Bang dari Korea Selatan.
Dan bahwa Big Bang telah memulai tur dunia mereka pada bulan Maret, dari Korea Selatan mereka menuju ke seluruh dunia ke 16 negara dan 25 kota. Tur dunia ini diproduseri oleh Laurie Ann Gibson, yang telah bekerja sama dengan Lady Gaga yang terkenal dan akan menjadi jenis panggung yang sangat baru dengan standar2 universal (tinggi).
Versi Jepang tur ini, “BIGBANG ALIVE TOUR IN JAPAN” akan dimulai pada 17 Mei di prefektur Nagoya, Nihon Gaishi Hall dilanjutkan dengan total 13 konser di 5 kota.
Yang luar biasa, saat penjualan dibuka, tiket2 untuk konser Jepang benar2 terjual habis hanya dalam hitungan menit. Lebih dari 1.000.000 orang berebut tiket untuk 150.000 seat, dan tiket2 itu pun segera menjadi premier. Ini benar2 menunjukkan betapa populernya mereka.
Juga, penjualan tiket untuk konser2 tambahan pada 25 Mei (Jumat) di prefektur Kanagawa, Yokohama Arena, 31 Mei (Selasa) dan 3 Juni (Minggu) di Osaka, Castle Osaka Hall, akan mulai dibuka pada 12 Mei (Sabtu) jam 10.00 pagi dan persaingan selanjutnya pun diduga akan kembali terjadi.
Jadwal【BIGBANG ALIVE TOUR 2012 IN JAPAN】:
17 Mei (Kamis), 18 Mei (Jumat) – prefektur Aichi, Nihon Gaishi Hall
25 Mei (Jumat), 26 Mei (Sabtu), 27 Mei (Minggu) – prefektur Kanagawa, Yokahama Arena
31 Mei (Kamis), 1 Juni (Jumat), 2 Juni (Sabtu), 3 Juni (Minggu) – Osaka, Castle Osaka Hall
16 Juni (Sabtu), 17 Juni (Minggu) – prefektur Saitama, Saitama Super Arena
23 Juni (Sabtu), 24 Juni (Minggu) – prefektur Fukuoka, Marine Messe Fukuoka
(Info untuk CD ALIVE versi jepang yang dijual untuk sementara dihilangkan)
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
1.1. PENGERTIAN DASAR NEGARA
Istilah dasar Negara memiliki padanan kata philosophische grondslag (Belanda) dan Weltanschauuung (Jerman). Istilah philosophische grondslag berarti norma (lag) dasar (gronds) yang bersifat filsafati (philosophische). Sedangkan istilah Weltanschauuung berarti pandangan mendasar (anschauuung) tentang dunia (welt).
Jadi, kedua istilah itu mempunyai kesamaan makna, yaitu: ajaran atau teori yang merupakan hasil pemikiran mendalam (pemikiran filsafati) mengenai kehidupan didunia, termasuk kehidupan bernegara didalamnya, yang dijadikan pedoman dasar dalam mengatur dan memelihara kehidupan bersama dalam suatu Negara. Aliran tersebut dalam bahasa Inggris disebut ideology, yang kita terjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi ideologi.
• Makna Dasar Negara
Dasar Negara adalah landasan fundamental, pedoman, arahan, dan petunjuk yang mengatur bagaimana suatu Negara itu akan didirikan dan dijalankan, serta dijaga kelangsungannya. Dasar Negara juga berisi mengenai cita-cita, nilai-nilai, dan tujuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan Negara tersebut. Dasar Negara ini menjadi pedoman tingkah laku bagi semua unsur Negara, baik itu rakyat, pejabat, atau pemerintah semuanya harus tunduk pada pedoman dasar Negara.
Dasar negara merupakan suatu norma dasar bagi sebuah Negara, bahkan dasar Negara ini seringkali menjadi norma dasar tertinggi dalam Negara. Artinya, segala peraturan perundangan yang diberlakukan harus sesuai dan tidak bertentangan dengan niilai-nilai dalam dasar Negara.
Norma dasar merupakan aturan atau kaidah yang tertinggi yang diakui dan berlaku dalam suatu masyarakat. Norma dasar ini tidak terbentuk dari norma yang lebih tinggi lagi, malah sebaliknya norma dasar ini merupakan sumber acuan bagi pembentukan norma atau aturan lainnya.
Menurut Hans Nawiasky, norma dalam Negara itu bersusun secara bertingkat atau hierarkis. Sehingga antara norma yang satu dengan yang lain berkaitan dan tidak terpisahkan. Adapun hierarkis norma tersebut adalah
a. Staats foundamental norm atau norma foundamental dalam negara,
b. Staats ground gezets atau dasar negara,
c. Formell gezets yaitu meliputi undang-undang,
d. Verordnung dan autonomie satzung yang merupakan aturan pelaksana aturan otonom.
1.2. PANCASILA
Pancasila menurut tata bahasa berarti lima dasar: Panca berarti lima sedangkan sila berarti dasar kesusilaan. Penjelasan Pancasila yang dikemukakan pada tanggal 1Juni 1945 itu diterima dengan baik oleh BPPK dan tanggal 1 Juni 1945 oleh prof.A.G Priggodigdo SH dianggap sebagai lahirnya pemakaian PANCASILA.
Menurut pancasila, manusia pada hakikatnya adalah makhluk ciptaan tuhan yang bersifat mono-dualis. Manusia adalah makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial. Menurut pancasila kedua hal itu harus selaras dan seimbang. Kebebasan individu tidak boleh merusak semangat kerjasama antar warga, namun kerjasama antar warga juga tidak boleh mematikan kebebasan individu.
Sistem politik yang sesuai dengan dasar Negara pancasila adalah sistem demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Pemerintahan dijalankan oleh wakil rakyat yang dipilih melalui pemilu, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pemerintahannya baik kepada Tuhan Yang Maha Esa maupun kepada rakyat yang berdaulat. Dalam pelaksanaan demokrasi harus dihindarkan kekerasan karena yang diutamakan adalah musyawarah untuk mufakat. Hak-hak politik rakyat seperti hak berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat dijamin dan dilindungi oleh Negara.
Sistem perekonomian yang dikehendaki adalah sistem ekonomi kerakyatan, dimana kesejahteraan rakyat menjadi tujuan utamanya. Perekonomian nasional diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan , efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Negara mengambil peran penting dalam kehidupan ekonomi dengan menguasai sektor-sektor perekonomian yang “menguasai hajat hidup orang banyak”, “bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya” dan memanfaatkannya bagi ”sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Namun sektor swasta juga harus mengambil peran dalam kegiatan ekonomi. Demikian pula halnya dengan koperasi, yang merupakan wadah kegiatan ekonomi rakyat diluar sekor swasta. Hak milik pribadi dijamin dan dilindungi oleh negara, namun juga diakui bahwa hak milik mempunyan fungsi sosial. Hak kaum buruh dan fakir miskin juga dijamin dan dilindungi.
1.3. FUNGSI DASAR NEGARA
Pada umumnya dasar negara dipergunakan oleh bangsa pendukungnya sebagai berikut:
a. Dasar berdiri tegaknya Negara
Pemikiran yang mendalam tentang dasar negara lazimnya muncul ketika suatu bangsa hendak mendirikan Negara. Oleh karena itu dasar Negara berfungsi sebagai dasar berdirinya suatu Negara. Sesudah Negara berdiri, dasar Negara diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengelolaan Negara yang bersangkutan.
b. Dasar kegiatan penyelenggaraan Negara
Negara didirikan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional bangsa yang bersangkutan, dibawah pimpinan para penyelenggara Negara. Agar para penyelenggara benar-benar dapat mewujudkan tujuan nasional mereka harus mendasarkan semua kegiatan pemerintahan pada dasar Negara.
c. Dasar partisipasi warga Negara
Semua warga Negara mepunya hak dan kewajiban sama untuk mempertahankan Negara dan berpartisipasi dalam upaya bersama mencapai tujuan bangsa. Dalam menggunakan hak dan menunaikan kewajibannya itu seluruh warga negara harus berpedoman kepada dasar Negara.
d. Dasar pergaulan antarwarga Negara
dasar negara tidak hanya menjadi dasar perhubungan antara warga Negara dengan Negara, melainkan juga dasar bagi perhubungan antarwarga Negara.
e. Dasar dan sumber hukum nasional
seluruh aktivitas penyelenggara Negara dan warga Negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara haruslah didasarkan pada hukum yang berlaku. Oleh karena itu, semua peraturan perundang undangan yang dibentuk untuk penyelenggaraan Negara harus pada dasar Negara.
1.4. APAKAH DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Pancasila yang dikemukakan dalam sidang I dari BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 adalah dikandung maksud untuk dijadikan dasar negara bagi Negara Indonesia merdeka. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu falsafah yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesia yang merdeka. Diatas dasar itulah akan didirikan gedung republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial, dan kebudayaan.
Landasan atau dasar itu haruslah kuat dan kokoh agar gedung yang berdiri diatasnya akan tegak sentosa untuk selama-lamanya. Landasan itu harus pula tahan uji terhadap serangan-serangan baik dari dalam maupun dari luar.
Sidang BPPK telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar Negara Indonesia merdeka. Dalam keputusaan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila tercantum secra resmi dalam pembukaan UUD 1945 Undang Undang Dasar yang menjadi sumber ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur pokok yang kuat menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa dan Negara, agar peraturan dasar itu tahan uji sepanjang masa.
Peraturan peraturan selanjutnya yang yang disusun untuk mengatasi dan menyalurkan persoalan persoalan yang timbul berhubungan dengan penyelenggaraan dan perkembangan Negara harus didasarkan atas dan berpedoman pada Undang Undang Dasar. Peraturan peraturan selanjutnya yang bersumber pada UUD itu disebut peraturan organik, yang menjadi pelaksanaan dari UUD.
Oleh karena Pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar Negara jelas sebagaimana tercantum dalam alenia IV Pembukaan UUD 1945 tersebut maka semua peraturan perundang undangan Republik Indonesia (Ketetapan MPR, Undang Undang, Peraturan Pemerintah pengganti Undang Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Presiden dan peraturan peraturan pelaksanaan lainnya) yang dikeluarkan oleh negara dan pemerintah republik Indonesia haruslah pula sejiwa dengan Pancasila (dijiwai oleh dasar negara Pncasila). Isi dan tujuan peraturan perundang undangan RI tidak boleh menyimpang dari jiwa Pancasila.
Bahkan dalam ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber hukum (sumber hukum formal: Undang Undang, Kebiasaan, Traktat, Jurisprudensi, Hakim, Ilmu Pengetahuan Hukum).
Disinilah tampak titik persamaan dan tujuan antara jalan yang ditempuh oleh masyarakat dan penyusun peraturan peraturan oleh negara dan Pemerintah Indonesia.
Adalah suatu hal yang membanggakan, bahwa Indonesia merdeka didirikan diatas fondamen yang kuat, dasar yang kokoh, yakni Pancasila. Dasar yang kuat itu bukanlah menurut suatu model yang didatangkan dari luar negeri.
Dasar negara kita berakar pada sifat-sifat dan cita-cita hidup bangsa Indonesia; Pancasila adalah penjelmaan dari kepribadian bangsa Indonesia, yang hidup di tanah air kita sejak dahulu hingga sekarang. Pancasila mengandung unsur-unsur yang luhur yang tidak hanya memuaskan bangsa Indonesia, sebagai dasar hidupnya. Pancasila bersifat universal dan akan mempengaruhi hidup dan kehidupan bangsa dan Negara kesatuan Republik Indonesia secara kekal dan abadi.
1.5. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Keputusan sidang PPKI pada tanggal Agustus 1945 menetapkan Undang-Undang Dasar bagi Negara Republik Indonesia yang telah diproklamasikan. UUD tersebut adalah UUD 1945. dalam pembukaannya kita temukan kita temukan dasar Negara “Pancasila”. Oleh karena itu pancasila sah menjadi dasar Negara Republik Indonesia.
Akibatnya, hukum dari disahkannya pancasila sebagai dasar Negara, maka seluruh tatanan kehidupan bernegara dan bermasyarakat diatur oleh Pancasila. Landasan hukum pancasila sebagai dasar Negara memberi akibat hukum dan filosofis; yaitu kehidupan bernegara dan berbangsa harus berpedoman pada Pancasila. Dalam kehidupan bernegara ada beberapa pokok masalah yang esensial yang harus diatur oleh Negara itu, sehingga di negara itu terlihat pelaksanaan dasar Negara itu dalam segala aspek kehidupan. Pokok itu antara lain : kehidupan sosial, susunan dan sistem perekonomian Negara, sistem politik dan kehidupan politik di Negara tersebut, kehidupan berbudaya di Negara itu dan hubungan antara rakyat dan kekuasaan yang menyangkut hak asasi dari warga Negara, dan kehidupan perundang undangan Negara.
Dalam permasalahan yang esensial tersebut kita banyak mendapatkan pedoman dari ketetapan MPR maupun MPRS, baik di bidang ekonomi, perundang undangan dan politik. Tetapi pedoman tersebut secara filosofis harus benar-benar dirasakan oleh seluruh pendukung negara atau rakyat Indonesia bahwa kita sudah benar-benar berada dalam siklus ideologi dan dasar Negara Pancasila. Kita seharusnya tidak akan melihat lagi kesenjangan di beberapa bidang. Kalau kesenjangan itu sudah tidak terlihat semuanya sudah berpedoman dan melaksanakan Pancasila sebagai dasar kehidupan bernegara, maka cita-cita kita bersama menjunjung tinggi Negara dan bangsa ini cepat terlaksana. Inilah idaman semua lapisan masyarakat kita yang merindukan Pancasila itu dalam kehidupan nyata.
1.6. PROSES PENYUSUNAN DAN PENETAPAN DASAR NEGARA
a. Tahap Pembentukan BPUPKI
BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 April 1945 dan dilantik tanggal 28 Mei 1945.Pembentukan BPUPKI memberi kesempatan secara legal kepada Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan dan merancang UUD yang berisi dasar negara.
b. Tahap Penyusunan Konsep Rancangan Dasar Negara dan UUD
o Sidang Pertama BPUPKI(29 Mei s/d 1 Juni 1945)
Pada sidang ini K.R.T Radjiman Widyodiningrat (ketua BPUPKI), menyampaikan tentang dasar falsafah yang akan dibentuk bagi bangsa Indonesia.Usulan-usulan dasar Negara RI yang muncul pada sidang ini, antara lain:
o Mr. Moh. Yamin
Secara lisan;
1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat
Secara tertulis;
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kebangsaan Persatuan Indonesia
3) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5) Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
o Prof. Dr. R. Soepomo
1) Paham negara persatuan
2) Hubungan negara dan agama
3) Sistem badan permusyawaratan
4) Sosialisme negara
5) Hubungan antar bangsa
o Ir. Soekarno
Pancasila;
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau perikemanusiaan
3) Mufakat atau demokrasi ekonomi negara bersifat kekeluargaan
4) Kesejahteraan sosial
5) Ketuhanan yang berkebudayaan
Dapat diperas menjadi Trisila;
1) Sosionalisme
2) Sosiodemokratis
3) Ketuhanan
Dapat diperas lagi menjadi Ekasila;
1) Gotong royong
Pada sidang pertama BPUPKI belum tercapai kesepakatan tentang dasar Negara. Kemudian dibentuk Panitia embilan.
Panitia Sembilan
Anggota Panitia Sembilan adalah:
Ir. Soekarno Abikusno Tjokrosoejoso
Drs. Moh. Hatta H. Agus Salim
Mr. A.A. Maramis Mr. Ahmad Soebarjo
K.H. Wahid Hasyim Mr. Moh. Yamin
Abd. Kahar Muzakir
Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar Negara Indonesia yang dikenal dengan Jakarta Charter (Piagam Jakarta).
Rumusan Dasar Negara Menurut Jakarta Charter
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusian yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
c. Sidang BPUPKI Kedua(10 s/d 16 Juli 1945)
Pada sidang kedua ini membicarakan tentang rancangan UUD Negara Indonesia dengan membentuk panitia kecil, yaitu;
• Panitia Kecil yang dipimpin oleh Ir. Soekarno
• Bertugas merumuskan rancangan Pembukaan UUD yang berisi tujuan dan asas Negara Indonesia.
• Panitia Kecil yang dipimpin oleh Prof. Dr. Mr. R. Soepomo.
• Bertugas merumusakan rancangan batang tubuh UUD dan naskah proklamasi.
Pada tanggal 14 Juli 1945 telah diterima rancangan dasar Negara sebagaimana tersebut dalam Piagam Jakarta yang dicantumkan dalam Pembukaan dari rencana UUD yang sedang disiapkan.
d. Penetapan UUD 1945
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI menetapkan:
1. Mengesahkan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden RI yang pertama.
3. Untuk sementara waktu, pekerjaan presiden sehari-hari dibantu oleh BP-KNIP.
Rumusan dasar Negara yang disahkan dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut;
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusuaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
e. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Pancasila Ditinjau dari Tekstualnya
Ditunaju dari tekstual, bahwa Pancasia sebagai dasar Negara Republik Indonesia tercantum dalam konstitusi Negara,yakni pada Pembukaan UUD 1945 alinea 4 (merupakan landasan konstitusional dan ideology Negara).
Kesimpulan
Pancasila yang dikemukakan dalam sidang I dari BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 adalah dikandung maksud untuk dijadikan dasar Negara bagi negara Indonesia Merdeka. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu falsafah yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesia yang merdeka. Diatas dasar itulah akan didirikan gedung Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, social, dan kebudayaan. Dasar Negara haruslah kokoh kuat sehingga tak mudah ditumbangkan, dasar Negara itu hendaknya “jiwa, pikiran-pikiran yang sedalam-dalamnya untuk diatasnya didirikan gedung indonesia”.
Saran
Oleh karena Pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar Negara jelas sebagaimana jelas tercantum dalam alenia IV Pembukaan UUD 1945 tersebut maka semua peraturan perundang undangan Republik Indonesia (Ketetapan MPR, Undang Undang, Peraturan Pemerintah pengganti Undang Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Presiden dan peraturan peraturan pelaksanaan lainnya) yang dikeluarkan oleh negara dan pemerintah republik Indonesia haruslah pula sejiwa dengan Pancasila (dijiwai oleh dasar negara Pncasila). Isi dan tujuan peraturan perundang undangan RI tidak boleh menyimpang dari jiwa Pancasila.
DISC AND DISKET
DISK dan DISKET
Alat keluaran
Sistem komputer juga mengenal sejumlah alat periferal yang bekerja sebagai alat keluaran. Sebagian diantaranya adalah disk dan disket.
Kata disk dan disket kita gunakan untuk membedakan dua macam alat serupa. Kedua alat ini sama-sama berbentuk piring yang berputar. Namun kata disk, kita gunakan untuk menunjukan piring yang keras, kata disket kita gunakan untuk menunjukan piring yang lunak.
Pada umumnya disk berputar lebih cepat, dapat terdiri dari beberapa piring yang berputar pada satu poros serta dicapai melalui lebih dari satu hulu tulis-baca, memiliki daya tampung yang besar, serta sering terpasang secara tetap. Sebaliknya, pada umumnya disket berputar kurang cepat, hanya terdiri atas piring tunggal, memiliki daya tampung yang tidak terlalu besar, serta tidak secara tetap.
Selain perbedaan itu, secara asasi cara kerja disk dan disket adalah serupa. Sekalipun ada disk yang ditulis-baca secara optika, disini kita hanya membahas disk yang ditulis-baca secara magnet. Dalam hal ini, ruang rekam mereka terdiri atas lintas atau trek(track) berbentuk lingkaran. Lintas itu terbagi kedalam sejumlah bagian yang dikeal sebagai sektor. Cara rekam dan tulis serta cara baca pada sektor itu dilakukan melalui hulu tulis-baca yang pada umumnya dapat bergerak untuk mencaoai berbagai lintasan.
Floppy disks adalah media penyimpanan yang bersifat flexible removable.
Floppy disket dibuat dari plastik. Disk melingkar didalam suatu bagian yang melingkupinya.. Disk dilapisi dengan partikel magnetic. Partikel magnet tersebutberlaku sebagai media penyimpanan data.
Disket dipasang pada floppy drive akan diputar dengan kecepatan 360RPM, dan menggunakan read/write head yang menyentuh permukaan dari disket.
5 ¼ inch
3 ½ inch
Zip Drives
Struktor floppy disket
Ruang rekam
Ruang rekan pada disk atau disket terdiri atas lingkaran konsentrik. Pada setiap piring yang terdapat pada disk atau disket, lingkaran itu dikenal sebagai lintas atau trek(track). Ada kalanya, disk itu terdiri atas beberapa piring yang bersusus dan terpasang pada satu poros. Disini, lintas yang sama dari semua piring, secara gabungan dikenal sebagai silinder. Dengan kata lain, silinder adalah gabungan antara lintas yang berkedudukan sama pada semua piring dari suatu disk. Dengan demikian, banyaknya lintas pada satu silinder bergantung kepada banyaknya sisi rekam dari semua piring pada disk itu.
Disk yang terdiri atas satu piring dan menpunyai dua sisi rekam memiliki silinder yang terdiri atas dua lintas. Disk yang terdiri atas tiga piring dengan enam sisi rekam memiliki silinder dengan enam lintas. Dan demikian selanjutnya.
Selanjutnya setiap lintas atau silinder dipecah lagi menjadi sejumlah bagian (busur). Setiap bagian pada lintas atau silinder itu dikenal sebagai sektor. Pada rekam atau tulis, serta demikian pula pada baca, sektor merupaka satuan ruang tulis-baca. Ini berarti bahwa tugas tulis-baca padea disk atau disket dilakukan secara sektor demi sektor. Betapa kecil pun informasi yang direkam ke disk atau disket, ia akan menempati ruang satu sektor.
Disk atau disket baru tidak memiliki lintas, slinder, atau sektor. Pembuatan lintas, silinder, dan sektor pada disk atau disket baru dilakukan melalui sumber daya utilitas yang khusus untuk itu. Sumber daya utilitas itu dikenal sebagai tata olah format. Setelah diformat melalui tata olah format, barulah disk dan disket itu memiliki lintas, silinder, dan sektor. Setelah itu disk dan disket itu dapat digunakan untuk merekam informasi .
Kegiatan tulis-baca
Sebelum tulis bacadilakukan, disk dan disket harus berputar sampai kecepatan tertentu. Setelah itu, tulis-baca ke sektor dilakukan melalui hulu tulis baca(read-write head). Berbeda dengan drum, padaa umunnya disk atau disket hanya mempunyai satu hulu tulis-baca untuk setiap sisi piring rekam. Untuk mencapai lintas atau silinder, hulu tulis-baca itu bergerak melewati lintas dan silinder yang terletak diantaranya.
Dengan demikian, tulis-baca pada disk dan disket berlangsung melalui sejumlah langkah. Pertama, motor serempak (synchronuos) memutar disk atau disket sehingga mencapai kecepatan putar tertentu. Biasanya putaran disk lebih cepata dari putaran disket. Kedua, hulu tulis-baca ditarik ke letak awal yakini ke lintas 00. Ketiga, motor-langkah (stepping motor) menggerakan hulu tulis-baca kelintas atau silinder yang dikehendaki mencapai hulu-tulis baca tersebut. Dan kelima, hulu tulis-baca menulis atau membaca isi sektor tersebut.
Biasanya, hulu tulis-baca diatur agar selalu dapat menulis dan membaca sektor disk atau disket. Sekalipun demikian, disket dapat diatur agar tidak dapat ditulisi. Salah satu cara untuk mrncegah penuliasa ke disket adalah melalui menutupi lelukan cegah tulis pada disket.
Gerakan hulu tulis-baca pada disket itu memerlukan waktu. Pada iumumnya, kita mengenal empat waktu dalam kegiatan tulis-baca pada disk atau disket. Mereka adalah waktu untuk mencapai lintas atau silinder yang dikehendaki yang dikenal sebagai waktu cari (seek time), waktu untuk hulu tulis-baca menjadi mantap dilintas atau silinder itu yang dikenal sebagai waktu mantap(settling time), waktu untuk menunggu sektor yang dikehendaki mencapaihulu tulis baca yang dikenal sebagai waktu salur(transfer time).
Dengan demikian, disk atau disket memiliki sejumlah besaran atau parameter, dari waktu mengerjakan motor sampai ke waktu salur.
Waktu akses
Waktu yang diperlukan oleh hulu tulis-baca untuk menulis atau membaca isi sektor, kita namakan waktu akses. Waktu akses terdiri atas komponan waktu. Ada waktu cari, waktu mantap, waktu latensi, waktu salur, waktu inkuri, dan waktu pemuktahiran
Banyaknya silinder 40
Lintas per silinder 2
Sektor per lintas 9
Sektor per disket 720
Bait per sektor 512
Bait per disket 308640
Waktu cari(silinder tetangga) 6 mdet
Waktu cari(rerata) 77 mdet
Waktu rotasi 200 mdet
Waktu start stop mootor 250 mdet
Waktu salur satu sektor 22 mdet
Parameter pada disket untuk IBM.PC. dikutib dari buku tanembaum
Waktu yang diperlukan untuk membaca dan menulis disk dipengaruhi oleh beberapa hal :
Seek Time
Waktu penggerakan head untuk mencapai track atau silinder lokasi data
Latency Time (Rotational Latency Time)
Waktu tunda untuk sampai ke lokasi data
Random Acces Time
SEEK TIME
Seek adalah proses untuk memindahkan R-W Head pada disk drive ke tempat yang tepat . Seek Time adalah waktu yang diperlukan untuk memindahkan R-W Head ke posisi track yang dituju dengan rumus :
keterangan :
Sc : waktu penyalaan awal (initial startup time)
d : waktu yang bergerak antar track
I : jarak yang ditempuh (dalam ukuran ruang antar track)
Seek Time diukur dalam milidetik (ms)
Seek Time tidak mencerminkan seluruh kinerja drive, tetapi meru¬pa¬kan bagian dari operasi drive yang acak, yang tidak melibatkan sequential read time .
Access time = seek time (pemindahan arm ke cylinder)
+ Head activition time (pemilihan track)
+ Rotational Delay (pemilihan record)
+ Transfer Time
Keuntungan penggunaan Magnetic Disk
• Akses terhadap suatu record dapat dilakukan secara sequential atau direct
• Waktu yang dibutuhkan untuk mengakses suatu record lebih cepat
• Respontime cepat
Akses lintas pada disk
Akses lintas pada disk atau disket dapat berlangsung pada sistem komputer dengan monoprogramming atau pada sistem komputer dengan multiprogramming. Pada kedua sistem tersebut, biasanya lintas yang akan diakses tersusun dalam suatu antrian akses lintas yang ditentukan berdasarkan saat tibanya permintaan akses pada sejumlah lintas tertentu.
Pengaksesan lintas disk dapat saja dilayani sesuai dengan antrian yang ada. Sekalipun demikian dalam keadaan tertentu, misalnya untuk mempersingkat waktu akses, beberapa algoritma akses lintas lain dapat dipergunakan untuk mengatur akses lintas dalam antrian akses lintas tersebut. Beberapa algoritma akses lintas disk tesebut akan diuraikan di bawah ini:
Perselingan sector
Kalau lalulintas atau silinder mengandung sejumlah sector, itu akan kita beri nomor urut, maka secara logika, nomor urit itu akan berurur dari 0 sampai m sekiranya lintas atau silinder itu memiliki m sector. Ini berarti sector 1 terletak disebelah sector 0, sector 2 terletak disebelah sector , demikian seterusnya.
Penyaluran informasi
Pada kegiatan tulis atau rekam, informasi dari memori kerja direkam kedalam disk atau disket. Sebaliknya, pada kegiatan baca, informasi dari disk atau disket dimuat kedalam memori-kerja. Perekaman dan pemuatan itu tidak dilakuakan bait, melainkan blok demi blok. Karena itu, disk dan disket dikenal sebagai alat blok
1) Algoritma Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD).
Algoritma ini adalah algoritma akses lintas yang paling sederhana, karena pengaksesan lintas dilaksanakan berdasarkan urutan tiba lintas itu atau urutan kedudukan mereka pada antrian.
2) Algoritma Pungut.
Algoritma PTPD di atas memiliki kelemahan yaitu banyaknya lintas yang harus dilewati hulu baca-tulis bilamana nomor lintas di dalam antrian akses lintas itu melompat-lompat dari nomor kecil ke nomor besar atau sebaliknya. Keadaan ini mengakibatkan waktu pengaksesan lintas akan menjadi lebih lama. Algoritma Pungut (Pick Up) digunakan untuk mengurangi jumlah lintas yang dilewati hulu baca-tulis.
Ide dasar dari algoritma ini adalah ketika hulu baca-tulis menuju ke suatu nomor lintas, maka semua lintas dalam antrian yang terletak di depan hulu baca-tulis itu akan dipungut.
Untuk nomor lintas yang melompat-lompat dalam suatu antrian akses lintas, maka ide ini dianggap efektif karena hulu baca-tulis dapat langsung memungut nomor lintas yang dilewati dan tidak akan mengakses ulang nomor lintas tersebut bilamana hulu baca-tulis bergerak dari suatu lintas ke lintas lain.
3) Algoritma Waktu Cari Terpendek Dipertamakan (WCTD).
Sesuai dengan namanya, lintas pada antrian yang akan diakses oleh hulu baca-tulis bergantung kepada kedudukan hulu baca-tulis pada saat itu. Aturannya diterangkan sebagai berikut:
Pertama, lintas dalam antrian yang akan diakses adalah lintas yang pada saat itu terletak paling dekat ke kedudukan hulu baca-tulis. Kedua, apabila pada saat itu, ada dua lintas yang terletak sama jauh dari hulu baca-tulis (mereka terletak pada sisi yang berlawanan), maka lintas yang dipilih untuk diakses adalah lintas yang pada saat itu terletak pada arah gerak hulu baca-tulis. Ketiga, pada awal pemakaian sistem komputer, letak hulu baca-tulis terletak di lintas 0.
Misalkan pada suatu saat, lintas A terletak di kiri hulu baca-tulis sedangkan lintas B terletak di kanan hulu bava-tulis, serta letak mereka sama jauh dari hulu baca-tulis itu. Kalau pada saat itu hulu baca-tulis sedang bergerak ke arah kiri, maka lintas A yang dipilih untuk diakses dan bukan lintas B. Sebaliknya kalau pada saat itu hulu baca-tulis sedang bergerak ke arah kanan, maka lintas B yang dipilih untuk diakses, bukan lintas A. Seperti halnya pada algoritma Pick Up, algoritma ini dianggap cukup efektif pada antrian akses lintas dengan nomor lintas yang melompat-lompat.
4) Algoritma Lift-Singkat.
Pada algoritma ini, layanan terhadap antrian lintas dianggap serupa dengan layanan lift di gedung bertingkat. Kalau di gedung beringkat, lift bergerak naik turun di antara berbagai lantai, maka dengan algoritma ini, hulu baca-tulis bergerak naik turun di antara berbagai lintas.
Misalkan hulu baca-tulis sedang bergerak naik, maka semua lintas dalam antrian yang terletak di depan hulu baca-tulis itu akan segera diakses. Setelah hulu baca-tulis sampai pada lintas terbesar di dalam antrian (tidak selalu sama dengan lintas terbesar pada disk), hulu baca-tulis berbalik dan bergerak turun. Selanjutnya sambil turun, hulu baca-tulis mengakses semua lintas dalam antrian yang terletak di depannya hingga mencapai lintas terkecil di dalam antrian (tidak selalu sama dengan lintas 0).
5) Algoritma Lift-Singkat Searah.
Perbedaan algoritma ini bilamana dibandingkan dengan algoritma Lift-Singkat di atas terletak pada penekanan salah satu arah geraknya pada saat pengaksesan lintasan. Dengan algoritma ini, bilamana hulu baca-tulis mengakses lintas pada arah gerak naik, maka ia tidak mengakses lintas pada arah gerak turun. Sebalikya kalau hulu baca-tulis mengakses lintas pada arah gerak turun, maka ia tidak akan mengakses lintas pada arah gerak naik.
6) Algoritma Lift-Lengkap.
Algoritma ini sangat mirip dengan algoritma Lift-Singkat. Kalau pada algoritma Lift-Singkat, gerakan hulu baca-tulis hanya mencapai lintas terkecil dalam antrian dan setelah itu berbalik arah sedangkan pada algoritma Lift-Lengkap, gerakan hulu baca-tulis selalu mencapai lintas terbesar di dalam disk, baru berbalik arah, serta selalu mencapai lintas 0 dan kembali berbalik arah.
7) Algoritma Lift-Lengkap Searah.
Seperti halnya perbedaan antara algoritma Lift-Singkat dengan algoritma Lift-Singkat Searah, maka perbedaan antara algoritma Lift-Lengkap dengan algortima Lift-Lengkap-Searah juga terletak pada penekanan salah satu arah geraknya pada saat hulu baca-tulis melakukan pengaksesan lintasan.
Pengelolaan berkas
Pada umumnya, informasi yang direkam kedalam disk atau disket disimpan di dalam disk atau disket dalam bentuk berkas. Berkas ini juga merupakan sumber daya pada system computer. Dan seperti sumber daya lainnya, sumber daya berbentuk berkas inipun memerlukan pengelolaan.
Ada beberapa hal yang akan kita bahas dalam pengelolaan berkas ini. Secara garis besar, kita akan membahas jenis dan struktur berkas, pembentukan dan pengaksesan berkas, perekaman berkas ke disk atau disket, serta system direktori berkas didalam sisk atau disket.
Jenis dan struktur berkas
Berkas adalah kumpulan data yang berjudul. Karena terletak dibawah satu judul kumpulan data itu memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Bergantungkepada jenis data dalam berkas, cara data itu diletakkan didalam berkas, serta cara data itu didalam berkas itu diakses, kita mengenal berbagai jenis berkas. ini berarti bahwa berkas yang sama akan kita lihat dari jenis isinya, dari strukturnya, dan dari cara pengaksesannya.
Jenis berkas
Menurut isinya, berkas dapat kita golongkan menjadi tataolah yakini, berkas yang berisikan tataolah serta berkas data yang berisikan data dari suatu informasi tertentu.
Bergantung kepada jenis tataolah didalam berkas, kita mengenal berkas tataolah system dan berkas tataolah aplikasi.
Kelebihan dan kekurangan disk
KELEBIHAN:
- Kapasitas besar
- Pembacaan data lebih cepat.
- Relative tahan lama
- Storage yang cukup aman
KEKURANGAN:
- Harga relative mahal
- Rawan terjadi bad sector
- Bentuk fisik yang relative besar dan berat
- Motor listrik yang memiliki batas usia tertentu, rata-rata 700.000 jam penggunaan.
- Mudah rusak jika terkena benturan fisik.
Kelebihan dan kekurangan disket
KELEBIHAN:
- Dikenal umum sebagai media penyimpanan pada zamannya
- Dikenal sebagai media portable yang cukup murah pada zamannya.
- Adanya fitur write protection.
KEKURANGAN:
- Kapasitas kecil
- Tranfer data lambat
- Mudah rusak
- Tidak didukung oleh computer modern
Alat keluaran
Sistem komputer juga mengenal sejumlah alat periferal yang bekerja sebagai alat keluaran. Sebagian diantaranya adalah disk dan disket.
Kata disk dan disket kita gunakan untuk membedakan dua macam alat serupa. Kedua alat ini sama-sama berbentuk piring yang berputar. Namun kata disk, kita gunakan untuk menunjukan piring yang keras, kata disket kita gunakan untuk menunjukan piring yang lunak.
Pada umumnya disk berputar lebih cepat, dapat terdiri dari beberapa piring yang berputar pada satu poros serta dicapai melalui lebih dari satu hulu tulis-baca, memiliki daya tampung yang besar, serta sering terpasang secara tetap. Sebaliknya, pada umumnya disket berputar kurang cepat, hanya terdiri atas piring tunggal, memiliki daya tampung yang tidak terlalu besar, serta tidak secara tetap.
Selain perbedaan itu, secara asasi cara kerja disk dan disket adalah serupa. Sekalipun ada disk yang ditulis-baca secara optika, disini kita hanya membahas disk yang ditulis-baca secara magnet. Dalam hal ini, ruang rekam mereka terdiri atas lintas atau trek(track) berbentuk lingkaran. Lintas itu terbagi kedalam sejumlah bagian yang dikeal sebagai sektor. Cara rekam dan tulis serta cara baca pada sektor itu dilakukan melalui hulu tulis-baca yang pada umumnya dapat bergerak untuk mencaoai berbagai lintasan.
Floppy disks adalah media penyimpanan yang bersifat flexible removable.
Floppy disket dibuat dari plastik. Disk melingkar didalam suatu bagian yang melingkupinya.. Disk dilapisi dengan partikel magnetic. Partikel magnet tersebutberlaku sebagai media penyimpanan data.
Disket dipasang pada floppy drive akan diputar dengan kecepatan 360RPM, dan menggunakan read/write head yang menyentuh permukaan dari disket.
5 ¼ inch
3 ½ inch
Zip Drives
Struktor floppy disket
Ruang rekam
Ruang rekan pada disk atau disket terdiri atas lingkaran konsentrik. Pada setiap piring yang terdapat pada disk atau disket, lingkaran itu dikenal sebagai lintas atau trek(track). Ada kalanya, disk itu terdiri atas beberapa piring yang bersusus dan terpasang pada satu poros. Disini, lintas yang sama dari semua piring, secara gabungan dikenal sebagai silinder. Dengan kata lain, silinder adalah gabungan antara lintas yang berkedudukan sama pada semua piring dari suatu disk. Dengan demikian, banyaknya lintas pada satu silinder bergantung kepada banyaknya sisi rekam dari semua piring pada disk itu.
Disk yang terdiri atas satu piring dan menpunyai dua sisi rekam memiliki silinder yang terdiri atas dua lintas. Disk yang terdiri atas tiga piring dengan enam sisi rekam memiliki silinder dengan enam lintas. Dan demikian selanjutnya.
Selanjutnya setiap lintas atau silinder dipecah lagi menjadi sejumlah bagian (busur). Setiap bagian pada lintas atau silinder itu dikenal sebagai sektor. Pada rekam atau tulis, serta demikian pula pada baca, sektor merupaka satuan ruang tulis-baca. Ini berarti bahwa tugas tulis-baca padea disk atau disket dilakukan secara sektor demi sektor. Betapa kecil pun informasi yang direkam ke disk atau disket, ia akan menempati ruang satu sektor.
Disk atau disket baru tidak memiliki lintas, slinder, atau sektor. Pembuatan lintas, silinder, dan sektor pada disk atau disket baru dilakukan melalui sumber daya utilitas yang khusus untuk itu. Sumber daya utilitas itu dikenal sebagai tata olah format. Setelah diformat melalui tata olah format, barulah disk dan disket itu memiliki lintas, silinder, dan sektor. Setelah itu disk dan disket itu dapat digunakan untuk merekam informasi .
Kegiatan tulis-baca
Sebelum tulis bacadilakukan, disk dan disket harus berputar sampai kecepatan tertentu. Setelah itu, tulis-baca ke sektor dilakukan melalui hulu tulis baca(read-write head). Berbeda dengan drum, padaa umunnya disk atau disket hanya mempunyai satu hulu tulis-baca untuk setiap sisi piring rekam. Untuk mencapai lintas atau silinder, hulu tulis-baca itu bergerak melewati lintas dan silinder yang terletak diantaranya.
Dengan demikian, tulis-baca pada disk dan disket berlangsung melalui sejumlah langkah. Pertama, motor serempak (synchronuos) memutar disk atau disket sehingga mencapai kecepatan putar tertentu. Biasanya putaran disk lebih cepata dari putaran disket. Kedua, hulu tulis-baca ditarik ke letak awal yakini ke lintas 00. Ketiga, motor-langkah (stepping motor) menggerakan hulu tulis-baca kelintas atau silinder yang dikehendaki mencapai hulu-tulis baca tersebut. Dan kelima, hulu tulis-baca menulis atau membaca isi sektor tersebut.
Biasanya, hulu tulis-baca diatur agar selalu dapat menulis dan membaca sektor disk atau disket. Sekalipun demikian, disket dapat diatur agar tidak dapat ditulisi. Salah satu cara untuk mrncegah penuliasa ke disket adalah melalui menutupi lelukan cegah tulis pada disket.
Gerakan hulu tulis-baca pada disket itu memerlukan waktu. Pada iumumnya, kita mengenal empat waktu dalam kegiatan tulis-baca pada disk atau disket. Mereka adalah waktu untuk mencapai lintas atau silinder yang dikehendaki yang dikenal sebagai waktu cari (seek time), waktu untuk hulu tulis-baca menjadi mantap dilintas atau silinder itu yang dikenal sebagai waktu mantap(settling time), waktu untuk menunggu sektor yang dikehendaki mencapaihulu tulis baca yang dikenal sebagai waktu salur(transfer time).
Dengan demikian, disk atau disket memiliki sejumlah besaran atau parameter, dari waktu mengerjakan motor sampai ke waktu salur.
Waktu akses
Waktu yang diperlukan oleh hulu tulis-baca untuk menulis atau membaca isi sektor, kita namakan waktu akses. Waktu akses terdiri atas komponan waktu. Ada waktu cari, waktu mantap, waktu latensi, waktu salur, waktu inkuri, dan waktu pemuktahiran
Banyaknya silinder 40
Lintas per silinder 2
Sektor per lintas 9
Sektor per disket 720
Bait per sektor 512
Bait per disket 308640
Waktu cari(silinder tetangga) 6 mdet
Waktu cari(rerata) 77 mdet
Waktu rotasi 200 mdet
Waktu start stop mootor 250 mdet
Waktu salur satu sektor 22 mdet
Parameter pada disket untuk IBM.PC. dikutib dari buku tanembaum
Waktu yang diperlukan untuk membaca dan menulis disk dipengaruhi oleh beberapa hal :
Seek Time
Waktu penggerakan head untuk mencapai track atau silinder lokasi data
Latency Time (Rotational Latency Time)
Waktu tunda untuk sampai ke lokasi data
Random Acces Time
SEEK TIME
Seek adalah proses untuk memindahkan R-W Head pada disk drive ke tempat yang tepat . Seek Time adalah waktu yang diperlukan untuk memindahkan R-W Head ke posisi track yang dituju dengan rumus :
keterangan :
Sc : waktu penyalaan awal (initial startup time)
d : waktu yang bergerak antar track
I : jarak yang ditempuh (dalam ukuran ruang antar track)
Seek Time diukur dalam milidetik (ms)
Seek Time tidak mencerminkan seluruh kinerja drive, tetapi meru¬pa¬kan bagian dari operasi drive yang acak, yang tidak melibatkan sequential read time .
Access time = seek time (pemindahan arm ke cylinder)
+ Head activition time (pemilihan track)
+ Rotational Delay (pemilihan record)
+ Transfer Time
Keuntungan penggunaan Magnetic Disk
• Akses terhadap suatu record dapat dilakukan secara sequential atau direct
• Waktu yang dibutuhkan untuk mengakses suatu record lebih cepat
• Respontime cepat
Akses lintas pada disk
Akses lintas pada disk atau disket dapat berlangsung pada sistem komputer dengan monoprogramming atau pada sistem komputer dengan multiprogramming. Pada kedua sistem tersebut, biasanya lintas yang akan diakses tersusun dalam suatu antrian akses lintas yang ditentukan berdasarkan saat tibanya permintaan akses pada sejumlah lintas tertentu.
Pengaksesan lintas disk dapat saja dilayani sesuai dengan antrian yang ada. Sekalipun demikian dalam keadaan tertentu, misalnya untuk mempersingkat waktu akses, beberapa algoritma akses lintas lain dapat dipergunakan untuk mengatur akses lintas dalam antrian akses lintas tersebut. Beberapa algoritma akses lintas disk tesebut akan diuraikan di bawah ini:
Perselingan sector
Kalau lalulintas atau silinder mengandung sejumlah sector, itu akan kita beri nomor urut, maka secara logika, nomor urit itu akan berurur dari 0 sampai m sekiranya lintas atau silinder itu memiliki m sector. Ini berarti sector 1 terletak disebelah sector 0, sector 2 terletak disebelah sector , demikian seterusnya.
Penyaluran informasi
Pada kegiatan tulis atau rekam, informasi dari memori kerja direkam kedalam disk atau disket. Sebaliknya, pada kegiatan baca, informasi dari disk atau disket dimuat kedalam memori-kerja. Perekaman dan pemuatan itu tidak dilakuakan bait, melainkan blok demi blok. Karena itu, disk dan disket dikenal sebagai alat blok
1) Algoritma Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD).
Algoritma ini adalah algoritma akses lintas yang paling sederhana, karena pengaksesan lintas dilaksanakan berdasarkan urutan tiba lintas itu atau urutan kedudukan mereka pada antrian.
2) Algoritma Pungut.
Algoritma PTPD di atas memiliki kelemahan yaitu banyaknya lintas yang harus dilewati hulu baca-tulis bilamana nomor lintas di dalam antrian akses lintas itu melompat-lompat dari nomor kecil ke nomor besar atau sebaliknya. Keadaan ini mengakibatkan waktu pengaksesan lintas akan menjadi lebih lama. Algoritma Pungut (Pick Up) digunakan untuk mengurangi jumlah lintas yang dilewati hulu baca-tulis.
Ide dasar dari algoritma ini adalah ketika hulu baca-tulis menuju ke suatu nomor lintas, maka semua lintas dalam antrian yang terletak di depan hulu baca-tulis itu akan dipungut.
Untuk nomor lintas yang melompat-lompat dalam suatu antrian akses lintas, maka ide ini dianggap efektif karena hulu baca-tulis dapat langsung memungut nomor lintas yang dilewati dan tidak akan mengakses ulang nomor lintas tersebut bilamana hulu baca-tulis bergerak dari suatu lintas ke lintas lain.
3) Algoritma Waktu Cari Terpendek Dipertamakan (WCTD).
Sesuai dengan namanya, lintas pada antrian yang akan diakses oleh hulu baca-tulis bergantung kepada kedudukan hulu baca-tulis pada saat itu. Aturannya diterangkan sebagai berikut:
Pertama, lintas dalam antrian yang akan diakses adalah lintas yang pada saat itu terletak paling dekat ke kedudukan hulu baca-tulis. Kedua, apabila pada saat itu, ada dua lintas yang terletak sama jauh dari hulu baca-tulis (mereka terletak pada sisi yang berlawanan), maka lintas yang dipilih untuk diakses adalah lintas yang pada saat itu terletak pada arah gerak hulu baca-tulis. Ketiga, pada awal pemakaian sistem komputer, letak hulu baca-tulis terletak di lintas 0.
Misalkan pada suatu saat, lintas A terletak di kiri hulu baca-tulis sedangkan lintas B terletak di kanan hulu bava-tulis, serta letak mereka sama jauh dari hulu baca-tulis itu. Kalau pada saat itu hulu baca-tulis sedang bergerak ke arah kiri, maka lintas A yang dipilih untuk diakses dan bukan lintas B. Sebaliknya kalau pada saat itu hulu baca-tulis sedang bergerak ke arah kanan, maka lintas B yang dipilih untuk diakses, bukan lintas A. Seperti halnya pada algoritma Pick Up, algoritma ini dianggap cukup efektif pada antrian akses lintas dengan nomor lintas yang melompat-lompat.
4) Algoritma Lift-Singkat.
Pada algoritma ini, layanan terhadap antrian lintas dianggap serupa dengan layanan lift di gedung bertingkat. Kalau di gedung beringkat, lift bergerak naik turun di antara berbagai lantai, maka dengan algoritma ini, hulu baca-tulis bergerak naik turun di antara berbagai lintas.
Misalkan hulu baca-tulis sedang bergerak naik, maka semua lintas dalam antrian yang terletak di depan hulu baca-tulis itu akan segera diakses. Setelah hulu baca-tulis sampai pada lintas terbesar di dalam antrian (tidak selalu sama dengan lintas terbesar pada disk), hulu baca-tulis berbalik dan bergerak turun. Selanjutnya sambil turun, hulu baca-tulis mengakses semua lintas dalam antrian yang terletak di depannya hingga mencapai lintas terkecil di dalam antrian (tidak selalu sama dengan lintas 0).
5) Algoritma Lift-Singkat Searah.
Perbedaan algoritma ini bilamana dibandingkan dengan algoritma Lift-Singkat di atas terletak pada penekanan salah satu arah geraknya pada saat pengaksesan lintasan. Dengan algoritma ini, bilamana hulu baca-tulis mengakses lintas pada arah gerak naik, maka ia tidak mengakses lintas pada arah gerak turun. Sebalikya kalau hulu baca-tulis mengakses lintas pada arah gerak turun, maka ia tidak akan mengakses lintas pada arah gerak naik.
6) Algoritma Lift-Lengkap.
Algoritma ini sangat mirip dengan algoritma Lift-Singkat. Kalau pada algoritma Lift-Singkat, gerakan hulu baca-tulis hanya mencapai lintas terkecil dalam antrian dan setelah itu berbalik arah sedangkan pada algoritma Lift-Lengkap, gerakan hulu baca-tulis selalu mencapai lintas terbesar di dalam disk, baru berbalik arah, serta selalu mencapai lintas 0 dan kembali berbalik arah.
7) Algoritma Lift-Lengkap Searah.
Seperti halnya perbedaan antara algoritma Lift-Singkat dengan algoritma Lift-Singkat Searah, maka perbedaan antara algoritma Lift-Lengkap dengan algortima Lift-Lengkap-Searah juga terletak pada penekanan salah satu arah geraknya pada saat hulu baca-tulis melakukan pengaksesan lintasan.
Pengelolaan berkas
Pada umumnya, informasi yang direkam kedalam disk atau disket disimpan di dalam disk atau disket dalam bentuk berkas. Berkas ini juga merupakan sumber daya pada system computer. Dan seperti sumber daya lainnya, sumber daya berbentuk berkas inipun memerlukan pengelolaan.
Ada beberapa hal yang akan kita bahas dalam pengelolaan berkas ini. Secara garis besar, kita akan membahas jenis dan struktur berkas, pembentukan dan pengaksesan berkas, perekaman berkas ke disk atau disket, serta system direktori berkas didalam sisk atau disket.
Jenis dan struktur berkas
Berkas adalah kumpulan data yang berjudul. Karena terletak dibawah satu judul kumpulan data itu memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Bergantungkepada jenis data dalam berkas, cara data itu diletakkan didalam berkas, serta cara data itu didalam berkas itu diakses, kita mengenal berbagai jenis berkas. ini berarti bahwa berkas yang sama akan kita lihat dari jenis isinya, dari strukturnya, dan dari cara pengaksesannya.
Jenis berkas
Menurut isinya, berkas dapat kita golongkan menjadi tataolah yakini, berkas yang berisikan tataolah serta berkas data yang berisikan data dari suatu informasi tertentu.
Bergantung kepada jenis tataolah didalam berkas, kita mengenal berkas tataolah system dan berkas tataolah aplikasi.
Kelebihan dan kekurangan disk
KELEBIHAN:
- Kapasitas besar
- Pembacaan data lebih cepat.
- Relative tahan lama
- Storage yang cukup aman
KEKURANGAN:
- Harga relative mahal
- Rawan terjadi bad sector
- Bentuk fisik yang relative besar dan berat
- Motor listrik yang memiliki batas usia tertentu, rata-rata 700.000 jam penggunaan.
- Mudah rusak jika terkena benturan fisik.
Kelebihan dan kekurangan disket
KELEBIHAN:
- Dikenal umum sebagai media penyimpanan pada zamannya
- Dikenal sebagai media portable yang cukup murah pada zamannya.
- Adanya fitur write protection.
KEKURANGAN:
- Kapasitas kecil
- Tranfer data lambat
- Mudah rusak
- Tidak didukung oleh computer modern
Langganan:
Postingan (Atom)