taman

taman

Kamis, 10 Mei 2012

DISC AND DISKET

DISK dan DISKET
Alat keluaran
 Sistem komputer juga mengenal sejumlah alat periferal yang bekerja sebagai alat keluaran. Sebagian diantaranya adalah disk dan disket.




Kata disk dan disket kita gunakan untuk membedakan dua macam alat serupa. Kedua alat ini sama-sama berbentuk piring yang berputar. Namun kata disk, kita gunakan untuk menunjukan piring yang keras, kata disket  kita gunakan untuk menunjukan piring yang lunak.
 Pada umumnya disk berputar lebih cepat, dapat terdiri dari beberapa piring yang berputar pada satu poros serta dicapai melalui lebih dari satu hulu tulis-baca, memiliki daya tampung yang besar, serta sering terpasang secara tetap. Sebaliknya, pada umumnya disket berputar kurang cepat, hanya terdiri atas piring tunggal, memiliki daya tampung yang tidak terlalu besar, serta tidak secara tetap.
 Selain perbedaan itu, secara asasi cara kerja disk dan disket adalah serupa. Sekalipun ada disk yang ditulis-baca secara optika, disini kita hanya membahas disk yang ditulis-baca secara magnet. Dalam hal ini, ruang rekam mereka terdiri atas lintas atau trek(track) berbentuk lingkaran. Lintas itu terbagi kedalam sejumlah bagian yang dikeal sebagai sektor. Cara rekam dan tulis serta cara baca pada sektor itu dilakukan melalui hulu tulis-baca yang pada umumnya dapat bergerak untuk mencaoai berbagai lintasan.

Floppy disks adalah media penyimpanan yang bersifat flexible removable.
Floppy disket dibuat dari plastik. Disk melingkar didalam suatu bagian yang melingkupinya.. Disk dilapisi dengan partikel magnetic. Partikel magnet tersebutberlaku sebagai media penyimpanan data.
Disket dipasang pada floppy drive akan diputar dengan kecepatan 360RPM, dan menggunakan read/write head yang menyentuh permukaan dari disket.

5 ¼ inch








3 ½ inch



Zip Drives





Struktor floppy disket



Ruang rekam
 
Ruang rekan pada disk atau disket terdiri atas lingkaran konsentrik. Pada setiap piring yang terdapat pada disk atau disket, lingkaran itu dikenal sebagai lintas atau trek(track). Ada kalanya, disk itu terdiri atas beberapa piring yang bersusus dan terpasang pada satu poros. Disini, lintas yang sama dari semua piring, secara gabungan dikenal sebagai silinder. Dengan kata lain, silinder adalah gabungan antara lintas yang berkedudukan sama pada semua piring dari suatu disk. Dengan demikian, banyaknya lintas pada satu silinder bergantung kepada banyaknya  sisi rekam dari semua piring pada disk itu.
Disk yang terdiri atas satu piring dan menpunyai dua sisi rekam memiliki silinder yang terdiri atas dua lintas. Disk yang terdiri atas tiga piring dengan enam sisi rekam memiliki silinder dengan enam lintas. Dan demikian selanjutnya.
Selanjutnya setiap lintas atau silinder dipecah lagi menjadi sejumlah bagian (busur). Setiap bagian pada lintas atau silinder itu dikenal sebagai sektor. Pada rekam atau tulis, serta demikian pula pada baca, sektor merupaka satuan ruang tulis-baca. Ini berarti bahwa tugas tulis-baca padea disk atau disket dilakukan secara sektor demi sektor. Betapa kecil pun informasi yang direkam ke disk atau disket, ia akan menempati ruang satu sektor.
Disk atau disket baru tidak memiliki lintas, slinder, atau sektor. Pembuatan lintas, silinder, dan  sektor pada disk atau disket baru dilakukan melalui sumber daya utilitas yang khusus untuk itu. Sumber daya utilitas itu dikenal sebagai tata olah format. Setelah diformat melalui tata olah format, barulah disk dan disket itu memiliki lintas, silinder, dan sektor. Setelah itu disk dan disket itu dapat digunakan untuk merekam informasi .  

Kegiatan tulis-baca
Sebelum tulis bacadilakukan, disk dan disket harus berputar sampai kecepatan tertentu. Setelah itu, tulis-baca ke sektor dilakukan melalui hulu tulis baca(read-write head). Berbeda dengan drum, padaa umunnya disk atau disket hanya mempunyai satu hulu tulis-baca untuk setiap sisi piring rekam. Untuk mencapai lintas atau silinder, hulu tulis-baca itu bergerak melewati lintas dan silinder yang terletak diantaranya.
 Dengan demikian, tulis-baca pada disk dan disket berlangsung melalui sejumlah langkah. Pertama, motor serempak (synchronuos) memutar disk atau disket sehingga mencapai kecepatan putar tertentu. Biasanya putaran disk lebih cepata dari putaran disket. Kedua, hulu tulis-baca ditarik ke letak awal yakini ke lintas 00. Ketiga, motor-langkah (stepping motor) menggerakan hulu tulis-baca kelintas atau silinder yang dikehendaki mencapai hulu-tulis baca tersebut. Dan kelima, hulu tulis-baca menulis atau membaca isi sektor tersebut.

Biasanya, hulu tulis-baca diatur agar selalu dapat menulis dan membaca sektor disk atau disket. Sekalipun demikian, disket dapat diatur agar tidak dapat ditulisi. Salah satu cara untuk mrncegah penuliasa ke disket adalah melalui menutupi lelukan cegah tulis pada disket.
Gerakan hulu tulis-baca pada disket itu memerlukan waktu. Pada iumumnya, kita mengenal empat waktu dalam kegiatan tulis-baca pada disk atau disket. Mereka adalah waktu untuk mencapai lintas atau silinder yang dikehendaki yang dikenal sebagai waktu cari (seek time), waktu untuk hulu tulis-baca menjadi mantap dilintas atau silinder itu yang dikenal sebagai waktu mantap(settling time), waktu untuk menunggu sektor yang dikehendaki  mencapaihulu tulis baca yang dikenal sebagai waktu salur(transfer time).
Dengan demikian, disk atau disket memiliki sejumlah besaran atau parameter, dari waktu mengerjakan motor sampai ke waktu salur.
Waktu akses
 Waktu yang diperlukan oleh hulu tulis-baca untuk menulis atau membaca isi sektor, kita namakan waktu akses. Waktu akses terdiri atas komponan waktu. Ada waktu cari, waktu mantap, waktu latensi, waktu salur, waktu inkuri, dan waktu pemuktahiran 

Banyaknya silinder    40
Lintas per silinder    2
Sektor per lintas    9
Sektor per disket    720
Bait per sektor     512
Bait per disket     308640
Waktu cari(silinder tetangga)   6 mdet
Waktu cari(rerata)    77 mdet
Waktu rotasi     200 mdet
Waktu start stop mootor   250 mdet
Waktu salur satu sektor    22 mdet
Parameter pada disket untuk IBM.PC. dikutib dari buku tanembaum


Waktu yang diperlukan untuk membaca dan menulis disk dipengaruhi oleh beberapa hal :
 Seek Time
Waktu penggerakan head untuk mencapai track atau silinder lokasi data
 Latency Time (Rotational Latency Time)
Waktu tunda untuk sampai ke lokasi data
 Random Acces Time



SEEK TIME
Seek adalah proses untuk memindahkan R-W Head pada disk drive ke tempat yang tepat . Seek Time adalah waktu yang diperlukan untuk memindahkan R-W Head ke posisi track yang dituju dengan rumus :

keterangan :
 Sc : waktu penyalaan awal (initial startup time)
 d : waktu yang bergerak antar track
 I : jarak yang ditempuh (dalam ukuran ruang antar track)
 Seek Time diukur dalam milidetik (ms)

Seek Time tidak mencerminkan seluruh kinerja drive, tetapi meru¬pa¬kan bagian dari operasi drive yang acak, yang tidak melibatkan sequential read time .
Access time = seek time (pemindahan arm ke cylinder)
 + Head activition time (pemilihan track)
 + Rotational Delay (pemilihan record)
+ Transfer Time

Keuntungan penggunaan Magnetic Disk
• Akses terhadap suatu record dapat dilakukan secara sequential atau direct
• Waktu yang dibutuhkan untuk mengakses suatu record lebih cepat
•  Respontime cepat

Akses lintas pada disk
Akses lintas pada disk atau disket dapat berlangsung pada sistem komputer dengan monoprogramming atau pada sistem komputer dengan multiprogramming. Pada kedua sistem tersebut, biasanya lintas yang akan diakses tersusun dalam suatu antrian akses lintas yang ditentukan berdasarkan saat tibanya permintaan akses pada sejumlah lintas tertentu.
Pengaksesan lintas disk dapat saja dilayani sesuai dengan antrian yang ada. Sekalipun demikian dalam keadaan tertentu, misalnya untuk mempersingkat waktu akses, beberapa algoritma akses lintas lain dapat dipergunakan untuk mengatur akses lintas dalam antrian akses lintas tersebut. Beberapa algoritma akses lintas disk tesebut akan diuraikan di bawah ini:
Perselingan sector
Kalau lalulintas atau silinder mengandung sejumlah sector, itu akan kita beri nomor urut, maka secara logika, nomor urit itu akan berurur dari 0 sampai m sekiranya lintas atau silinder itu memiliki m sector. Ini berarti sector 1 terletak disebelah sector 0, sector 2 terletak disebelah sector , demikian seterusnya.
Penyaluran informasi
Pada kegiatan tulis atau rekam, informasi dari memori kerja direkam kedalam disk atau disket. Sebaliknya, pada kegiatan baca, informasi dari disk atau disket dimuat kedalam memori-kerja. Perekaman dan pemuatan itu tidak dilakuakan bait, melainkan blok demi blok. Karena itu, disk dan disket dikenal sebagai alat blok


1) Algoritma Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD).
              Algoritma ini adalah algoritma akses lintas yang paling sederhana, karena pengaksesan lintas dilaksanakan berdasarkan urutan tiba lintas itu atau urutan kedudukan mereka pada antrian.


2) Algoritma Pungut.
              Algoritma PTPD di atas memiliki kelemahan yaitu banyaknya lintas yang harus dilewati hulu baca-tulis bilamana nomor lintas di dalam antrian akses lintas itu melompat-lompat dari nomor kecil ke nomor besar atau sebaliknya. Keadaan ini mengakibatkan waktu pengaksesan lintas akan menjadi lebih lama. Algoritma Pungut (Pick Up) digunakan untuk mengurangi jumlah lintas yang dilewati hulu baca-tulis.
Ide dasar dari algoritma ini adalah ketika hulu baca-tulis menuju ke suatu nomor lintas, maka semua lintas dalam antrian yang terletak di depan hulu baca-tulis itu akan dipungut.
Untuk nomor lintas yang melompat-lompat dalam suatu antrian akses lintas, maka ide ini dianggap efektif karena hulu baca-tulis dapat langsung memungut nomor lintas yang dilewati dan tidak akan mengakses ulang nomor lintas tersebut bilamana hulu baca-tulis bergerak dari suatu lintas ke lintas lain.

3) Algoritma Waktu Cari Terpendek Dipertamakan (WCTD).
             Sesuai dengan namanya, lintas pada antrian yang akan diakses oleh hulu baca-tulis bergantung kepada kedudukan hulu baca-tulis pada saat itu. Aturannya diterangkan sebagai berikut:
Pertama, lintas dalam antrian yang akan diakses adalah lintas yang pada saat itu terletak paling dekat ke kedudukan hulu baca-tulis. Kedua, apabila pada saat itu, ada dua lintas yang terletak sama jauh dari hulu baca-tulis (mereka terletak pada sisi yang berlawanan), maka lintas yang dipilih untuk diakses adalah lintas yang pada saat itu terletak pada arah gerak hulu baca-tulis. Ketiga, pada awal pemakaian sistem komputer, letak hulu baca-tulis terletak di lintas 0.
Misalkan pada suatu saat, lintas A terletak di kiri hulu baca-tulis sedangkan lintas B terletak di kanan hulu bava-tulis, serta letak mereka sama jauh dari hulu baca-tulis itu. Kalau pada saat itu hulu baca-tulis sedang bergerak ke arah kiri, maka lintas A yang dipilih untuk diakses dan bukan lintas B. Sebaliknya kalau pada saat itu hulu baca-tulis sedang bergerak ke arah kanan, maka lintas B yang dipilih untuk diakses, bukan lintas A. Seperti halnya pada algoritma Pick Up, algoritma ini dianggap cukup efektif pada antrian akses lintas dengan nomor lintas yang melompat-lompat.

4) Algoritma Lift-Singkat.
            Pada algoritma ini, layanan terhadap antrian lintas dianggap serupa dengan layanan lift di gedung bertingkat. Kalau di gedung beringkat, lift bergerak naik turun di antara berbagai lantai, maka dengan algoritma ini, hulu baca-tulis bergerak naik turun di antara berbagai lintas.
Misalkan hulu baca-tulis sedang bergerak naik, maka semua lintas dalam antrian yang terletak di depan hulu baca-tulis itu akan segera diakses. Setelah hulu baca-tulis sampai pada lintas terbesar di dalam antrian (tidak selalu sama dengan lintas terbesar pada disk), hulu baca-tulis berbalik dan bergerak turun. Selanjutnya sambil turun, hulu baca-tulis mengakses semua lintas dalam antrian yang terletak di depannya hingga mencapai lintas terkecil di dalam antrian (tidak selalu sama dengan lintas 0).

5) Algoritma Lift-Singkat Searah.
             Perbedaan algoritma ini bilamana dibandingkan dengan algoritma Lift-Singkat di atas terletak pada penekanan salah satu arah geraknya pada saat pengaksesan lintasan. Dengan algoritma ini, bilamana hulu baca-tulis mengakses lintas pada arah gerak naik, maka ia tidak mengakses lintas pada arah gerak turun. Sebalikya kalau hulu baca-tulis mengakses lintas pada arah gerak turun, maka ia tidak akan mengakses lintas pada arah gerak naik.

6) Algoritma Lift-Lengkap.
             Algoritma ini sangat mirip dengan algoritma Lift-Singkat. Kalau pada algoritma Lift-Singkat, gerakan hulu baca-tulis hanya mencapai lintas terkecil dalam antrian dan setelah itu berbalik arah sedangkan pada algoritma Lift-Lengkap, gerakan hulu baca-tulis selalu mencapai lintas terbesar di dalam disk, baru berbalik arah, serta selalu mencapai lintas 0 dan kembali berbalik arah.

7) Algoritma Lift-Lengkap Searah.
          Seperti halnya perbedaan antara algoritma Lift-Singkat dengan algoritma Lift-Singkat Searah, maka perbedaan antara algoritma Lift-Lengkap dengan algortima Lift-Lengkap-Searah juga terletak pada penekanan salah satu arah geraknya pada saat hulu baca-tulis melakukan pengaksesan lintasan.

Pengelolaan berkas
Pada umumnya, informasi yang direkam kedalam disk atau disket disimpan di dalam disk atau disket dalam bentuk berkas. Berkas ini juga merupakan sumber daya pada system computer. Dan seperti sumber daya lainnya, sumber daya berbentuk berkas inipun memerlukan pengelolaan.
Ada beberapa hal yang akan kita bahas dalam pengelolaan berkas ini. Secara garis besar, kita akan membahas jenis dan struktur berkas, pembentukan dan pengaksesan berkas, perekaman berkas ke disk atau disket, serta system direktori berkas didalam sisk atau disket.
Jenis dan struktur berkas
Berkas adalah kumpulan data yang berjudul. Karena terletak dibawah satu judul kumpulan data itu memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Bergantungkepada jenis data dalam berkas, cara data itu diletakkan didalam berkas, serta cara data itu didalam berkas itu diakses, kita mengenal berbagai jenis berkas.  ini berarti bahwa berkas yang sama akan kita lihat dari jenis isinya, dari strukturnya, dan dari cara pengaksesannya.
Jenis berkas
Menurut isinya, berkas dapat kita golongkan menjadi tataolah yakini, berkas yang berisikan tataolah serta berkas data yang berisikan data dari suatu informasi tertentu.
Bergantung kepada jenis tataolah didalam berkas, kita mengenal berkas tataolah system dan berkas tataolah aplikasi.  

Kelebihan dan kekurangan disk
KELEBIHAN:
- Kapasitas besar
- Pembacaan data lebih cepat.
- Relative tahan lama
- Storage yang cukup aman
KEKURANGAN:
- Harga relative mahal
- Rawan terjadi bad sector
- Bentuk fisik yang relative besar dan berat
- Motor listrik yang memiliki batas usia tertentu, rata-rata 700.000 jam penggunaan.
- Mudah rusak jika terkena benturan fisik.


Kelebihan dan kekurangan disket
KELEBIHAN:
- Dikenal umum sebagai media penyimpanan pada zamannya
- Dikenal sebagai media portable yang cukup murah pada zamannya.
- Adanya fitur write protection.
KEKURANGAN:
- Kapasitas kecil
- Tranfer data lambat
- Mudah rusak
- Tidak didukung oleh computer modern

1 komentar:

  1. makasih ya gan ini artikelnya bagus hehe ^^
    singkat tetapi jelas juga ^^
    www.rajalistrik.com

    BalasHapus